Pemerintah memastikan bahwa Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) terbuka kepada semua kalangan yang berniat menanamkan modal.
Tidak hanya investor atau pengusaha dari luar negeri, mereka mendukung penuh investor dan pengusaha lokal.
Komitmen tersebut dibuktikan dengan hadirnya beberapa pengusaha dalam negeri di Nusantara. Mereka sudah menanamkan modal di beberapa sektor. Termasuk perhotelan.
Belum lama, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pembangunan Swissotel Nusantara Swissotel di IKN. Dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi tinggi kepada para pengusaha lokal yang terlibat dalam proyek itu.
"Saya ingin memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas pembangunan Swissotel Nusantara yang dikerjakan dalam waktu sembilan bulan,” kata Presiden Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi mengaku sempat tidak yakin bahwa hotel tersebut akan selesai dikerjakan kurang dari satu tahun.
Kepada pengusaha Sugianto Kusuma yang tergabung dalam Konsorsium Nusantara, Jokowi menyatakan bahwa dia tidak percaya hotel itu bisa digunakan sebelum Agustus 2024. Ketidakyakinan itu dijawab oleh konsorsium yang diisi oleh pengusaha-pengusaha lokal dengan pembuktian.
Saat ini, hotel tersebut sudah berdiri kokoh di IKN. Menjadi salah satu hotel terbaik di Indonesia.
"Setelah melihat sekarang seperti ini, karena sudah terbukti sembilan bulan bisa menyelesaikan hotel bintang lima (dengan) 191 kamar, bukan pekerjaan yang mudah, tapi Indonesia bisa mengerjakan,” kata Jokowi bangga. Keberhasilan itu sekaligus menegaskan bahwa para pengusaha lokal mampu terlibat aktif dalam pembangunan IKN.
Maruarar Sirait adalah salah seorang pengusaha yang terlibat dalam pembangunan IKN sebagai investor. Dia mengaku menanamkan modal di IKN beberapa pengusaha lain yang tergabung dalam Konsorsium Nusantara.
"Saya ikut konsoriumnya, kita bareng dengan Pak Aguan (Agung Sedayu Group) dan teman-teman yang lain. Kita kan investasi di situ sama-sama,” terang pria yang akrab dipanggil Ara tersebut.
Ara menyebut, Konsorsium Nusantara berinvestasi di IKN melalui pembangunan Swissotel Nusantara. Hotel bintang lima itu dipakai tempat menginap para tamu dan undangan upacara peringatan Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia.
Termasuk diantaranya para menteri Kabinet Indonesia Maju. Ara mengakui bahwa dirinya bersama pengusaha yang tergabung dalam Konsorsium Nusantara sudah beberapa kali mengunjungi IKN.
Pantai Indah Kapuk Dua (PANI) merupakan salah satu perusahaan yang terlibat dalam pembangunan Swissotel Nusantara. Mereka berinvestasi sebesar 11,12 persen di PT Kusuma Putra Alam untuk mengerjakan Swissotel Nusantara. Direktur PANI Arthur Salim mengakui bahwa perusahaannya akan terus mendukung pembangunan IKN. ”Kami terus mendukung rencana Pemerintah Pusat untuk proyek IKN,” terang Arthur.
Tidak hanya investor lokal dari luar Kalimantan Timur, IKN sudah menarik minat para pengusaha asli Kalimantan Timur. PT Wulandari Bangun Laksana menjadi perusahaan lokal asal Kalimantan Timur yang sudah terlibat dalam pembangunan IKN.
"Kami bangga sebagai investor lokal bisa berpartisipasi dalam pembangunan IKN,” ungkap Direktur Operasional PT Wulandari Bangun Laksana Tjia Daniel Wirawan.
Di Nusantara, PT Wulandari Bangun Laksana membangun superblock. Komplek serupa sudah pernah mereka bangun di Balikpapan. Superblock tersebut terdiri atas hunian, pusat perbelanjaan, dan fasilitas lainnya.
Di IKN, mereka merancang dan mendirikan superblock di atas lahan seluas 7,5 hektare. Superblock itu dinamai Nusantara Superblock. ”Kami berkomitmen tidak hanya menjadi penonton, tapi juga harus ikut berkontribusi,” tegasnya.
Presiden Joko Widodo sempat menyampaikan bahwa minat investasi di IKN sangat besar. ”Yang antre ini banyak, hanya mengatur dimana lahan yang sudah clean and clear, kemudian kawasannya dimana agar ekosistem ini segera terbentuk sehingga kota ini menjadi hidup,” kata Presiden.
Salah satu penekanan pemerintah dalam membangun IKN adalah prinsip keberlanjutan. Karena itu, pemerintah juga meminta para investor memerhatikan prinsip tersebut. Sebab, IKN akan menjadi forest city.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement