PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), salah satu emiten tekstil terkemuka di Indonesia, melaporkan kinerja keuangan yang masih berada di bawah tekanan hingga kuartal III 2024. Penjualan neto perusahaan tercatat sebesar USD200,92 juta, turun 19,13% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD248,50 juta.
Laporan keuangan yang dirilis Jumat (29/11/2024) menunjukkan bahwa meskipun penjualan mengalami penurunan, perusahaan berhasil mengurangi kerugian dalam berbagai lini. Beban pokok penjualan menyusut 29,06% menjadi USD223,51 juta dari USD315,08 juta. Hal ini membantu SRIL menekan rugi bruto menjadi USD22,58 juta, berkurang 66,08% dari rugi bruto USD66,57 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Sritex (SRIL) per September 2024 Boncos USD66,04 juta, Susut 42 Persen
Di sisi operasional, rugi operasi turun signifikan 44,27% menjadi USD58,61 juta dari USD105,14 juta. Rugi sebelum pajak juga mengalami perbaikan, menurun 43,53% menjadi USD65,57 juta dari USD116,14 juta. Secara keseluruhan, rugi neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menyusut 42,66% menjadi USD66,05 juta dari USD115,20 juta pada tahun sebelumnya.
Di tengah perbaikan margin kerugian, SRIL masih menghadapi tekanan dari sisi neraca keuangan. Total liabilitas perusahaan meningkat tipis sebesar 0,62% menjadi USD1,61 miliar pada 30 September 2024, dibandingkan USD1,60 miliar pada akhir Desember 2023. Sementara itu, total aset perusahaan turun 8,47% menjadi USD594,01 juta dari USD648,98 juta pada periode yang sama.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement