Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rupiah Melemah di Zona Merah, Analis Ekonomi Sarankan Hal Ini

Rupiah Melemah di Zona Merah, Analis Ekonomi Sarankan Hal Ini Pegawai melayani penukaran uang dolar Amerika di salah satu gerai Money Changer di Jakarta, Rabu (6/1/2021). | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rupiah makin beruntun bergerak di zona merah menghasilkan depresiasi rupiah.

Pelemahan nilai tukar rupiah ini apabila terus berlanjut dan tidak diatasi segera mungkin, maka akan berdampak pada dinamika ekonomi Indonesia. Pelemahan nilai rupiah ini dikhawatirkan menjadi ancaman serius pada perekonomian nasional.

Menurut Analis Ekonomi Politik, Kusfiardi, pelemahan rupiah memberikan dampak yang signifikan secara internal dan tidak hanya dipengaruhi oleh faktor eksternal saja. Hal tersebut mencerminkan kondisi global memainkan peran penting dalam menentukan nilai tukar rupiah, khususnya dengan penguatan dolar AS yang didorong oleh data ekonomi yang positif di Amerika Serikat.

Meningkatnya inflasi dan penurunan daya beli masyarakat menjadi salah satu ancaman serius yang dihadapi perekonomian nasional. Di sisi lain, hal tersebut juga berakibat pada kenaikan biaya impor barang dan jasa. Alhasil, daya beli masyarakat, terutama dalam membeli barang-barang kebutuhan pokok dan energy pun bisa tergerus anjlok.

Pelemahan rupiah pun bisa meningkatkan beban keuangan bagi perusahaan dan pemerintah yang mempunyai utang dalam bentuk dolar AS, selain itu, juga bisa mengurangi fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan mereka.

“Pelemahan rupiah juga bisa menciptakan ketidakpastian di pasar keuangan, memengaruhi kepercayaan investor, serta bisa menyebabkan kelangkaan modal,” tutur Kusfiardi dalam keterangannya yang dikutip Warta Ekonomi, Sabtu (22/6/2024).

Baca Juga: Gubernur Bank Indonesia Janjikan Rupiah Segera Menguat Berkat Faktor Ini

Alhasil, sambung Kusfiardi, seluruh lapisan masyarakat juga akan terimbas dampaknya, khususnya dalam meningkatnya biaya hidup dan kebutuhan dasar.

Dirinya pun menyarankan beberapa langkah mitigasi untuk menghadapi tantangan ini. antara lain yakni mendorong sektor ekspor, menetapkan kebijakan moneter dan fiskal yang tepat, memperkuat sektor keuangan dan menjaga stabilitas politik serta hukum.

Menurut dia, langkah-langkah ini bisa mengurangi sedikit dampak negatif dari pelemahan rupiah serta membangun fondasi ekonomi yang lebih kuat untuk masa depan Indonesia.

“Dengan demikian, pelemahan nilai tukar rupiah memang menjadi perhatian serius bagi perekonomian nasional. Namun, dengan langkah-langkah yang tepat, tantangan ini dapat diatasi, dan kesempatan untuk pertumbuhan ekonomi jangka panjang dapat dimanfaatkan secara optimal,” jelas Kusfiardi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: