Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gen Z di Kenya Ngamuk Buntut Negara Naikkan Pajak

Gen Z di Kenya Ngamuk Buntut Negara Naikkan Pajak Kredit Foto: Antara/REUTERS/Thomas Mukoya
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kenaikan pajak yang dilakukan pemerintah Kenya berbuntut buruk untuk negara ini. Pasalnya, terjadi demonstrasi besar-besaran yang dilakukan oleh masyarakat, khususnya generasi Z (Gen Z), di ibu kota dan seluruh negeri. Puncaknya, kerusuhan besar yang terjadi pada Jumat (21/6/2024) kemarin menewaskan seorang warga.

Dikutip dari AFP, Sabtu (22/6/2024), warga Kenya mengaku kesusahan dalam bertahan hidup dan bergulat dengan krisis biaya hidup di negara tersebut. Maka dari itu, kenaikan pajak yang merupakan kebijakan ekonomi dari Presiden William Ruto dianggap tak berempati pada kondisi mereka.

Adapun salah satu kenaikan pajak paling kontroversial yakni kenaikan pajak roti sebesar 16% dan pajak kendaraan sebesar 2,5%. Dalih pemerintah menaikkan pajak yakni mengurangi utang nasional yang menyentuh angka US$ 80 miliar atau setara dengan Rp1,3 triliun.

"Saya putus kuliah karena orang tua saya tidak mampu membiayai pendidikan saya... sekarang Anda ingin mengambil penghasilan saya yang sedikit dan membuat saya bahkan tidak bisa membeli pembalut?" kata Aristarchus Irolo (26) dilansir dari BBC, Sabtu (22/6/2024).

"Kami lelah," kata pengunjuk rasa lainnya dimuat laman yang sama.

Diketahui demonstrasi sempat berlangsung damai. Akan tetapi, demonstrasi kembali meletus tatkala aparat menembakkan gas air mata dan water canon termasuk peluru tajam kepada kerumunan dengan tujuan untuk membubarkan mereka.

Baca Juga: Genjot Ekspansi di Pasar Global, PIS Tembus 2 Rute Baru di Afrika

Atas tindakan tersebut, Otoritas Pengawasan Kepolisian Independen setempat menerima informasi perihal kematian seorang demonstran. 

"Penyelidikan sedang dilakukan. Agen kami berada di lapangan untuk menyelidikinya," kata polisi setempat.

Korban diketahui merupakan pria berusia 29 tahun. Pria tersebut dibawa ke rumah sakit di distrik pusat Nairobi sekitar pukul 19.00 waktu setempat.

"Ia tidak sadarkan diri karena cedera paha ... dan menyerah pada luka-lukanya," jelasnya.

Menanggapi kerusuhan tersebut, Juru Bicara Amnesty International Kenya, Mathias Kinyoda, mengatakan bahwa korban yang tewas merupakan demonstran yang ditembak di pusat kawasan bisnis setempat ketika dia mencoba melarikan diri dari polisi. Adapun penembaknya merupakan pria berpakaian preman, namun dia menemani polisi.

Presiden William Ruto menanggapi demonstrasi tersebut sebagai hak demokratis warga negara. Meskipun demikian, dirinya menegaskan bahwa protes tersebut tidak akan membuat pemerintahannya bergeming dan melumpuhkan proses pengambilan keputusan pemerintah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: