Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

OJK Ungkap Beberapa Tantangan Berat: IKN hingga Ekonomi Global

OJK Ungkap Beberapa Tantangan Berat: IKN hingga Ekonomi Global Kredit Foto: OJK

Bagaimana dengan Perekonomian Global?

Dalam kesempatan yang sama, Mahendra turut mengungkapkan bahwa saat ini perekonomian global 2024 sedang menunjukkan gejolak tidak pasti yang masih tinggi.

Baca Juga: Era Digital, OJK Minta Generasi Muda Jauhi Fomo, Yolo dan Fopo

Pertumbuhan dari 2024 menurut dia cenderung sideways, dan diiringi oleh divergensi yang tinggi disebabkan oleh inflasi di Amerika Serikat (AS). Tak hanya AS, dunia juga menghadapi risiko stagflasi di Eropa dan perlambatan ekonomi di Tiongkok.

“Sedangkan untuk 2025, pertumbuhan ekonomi global juga diperkirakan masih sideways, artinya tidak akan ada perubahan berarti dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dilihat dari pertumbuhan yang diprakirakan IMF maupun World Bank nampaknya tahun depan masih kurang lebih sama dengan tahun ini,” ucapnya.

Terkait masa depan pertumbuhan ekonomi di tahun 2025, Mahendra mengatakan bahwa semua itu tergantung pada perkembangan di China.

Tantangan lainnya adalah kebijakan keuangan global yang mulai akan menuju konvergensi dengan suku bunga yang diperkirakan bakal menurun. Di lain sisi, ruang pemerintah negara-negara barat serta industri menghadapi stimulus fiscal yang sangat terbatas. Sehingga, diramalkan pertumbuhan menurut IMF adalah 3,2% dan World Bank adalah 2,7%.

Pemerintah, dalam ranah domestik sendiri, masih optimis bahwa ekonomi bakal membaik kendati ekspor di tahun 2024 mengalami tekanan tajam. Seiring dengan hal tersebut, penurunan harga komoditas dan permintaan global terjadi di mana-mana sehingga besaran dari defisit neraca transaksi berjalan (current account) dipengaruhi oleh berbagai regulasi dan kebijakan domestik. Mengingat kondisi global yang masih sekarat.

"Kebijakan moneter dalam negeri lebih fokus menjaga rupiah, sementara kinerja sektor keuangan melanjutkan normalisasi, namun perlu dicermati pergerakan risiko kredit,” katanya.

Mahendra melanjutkan, permintaan global di tahun 2025 diperkirakan masih melandai. Sehingga, harga komoditas khususnya pangan bakal stabil terutama dengan berakhirnya El Nino. Laju pertumbuhan ekonomi 2025 pun diprediksi akan dipengaruhi oleh keberhasilan reformasi structural dan terjaganya investasi itu sendiri.

Baca Juga: OJK: Sektor Jasa Keuangan Tetap Stabil Berkat Kinerja Intermediasi yang Kuat

"Kementerian Keuangan memprediksi pertumbuhan PDB di 5,3%, sedangkan beberapa lembaga di dunia memperkirakan pertumbuhan Indonesia di kisaran antara 5,0-5,2%," tuturnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: