Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berikan Operasi Jantung Anak Gratis di Medan, RSUP Adam Malik Kerja Sama dengan King Salman Relief

Berikan Operasi Jantung Anak Gratis di Medan, RSUP Adam Malik Kerja Sama dengan King Salman Relief Kredit Foto: Kemenkes
Warta Ekonomi, Jakarta -

RSUP Adam Malik Kota Medan mengadakan operasi jantung kompleks gratis bagi pasien anak di Sumatera Utara. Upaya ini dilakukan melalui kerja sama dengan King Salman Relief dari Arab Saudi. 

Kerja sama ini membuat RSUP Adam Malik Kota Medan menjadi rumah sakit dengan layanan operasi bedah jantung anak satu-satunya di Pulau Sumatera. Sebelumnya, setiap kasus jantung anak harus dirujuk ke Jakarta. Dengan hadirnya layanan di 123 ini, diharapkan dapat memangkas biaya dan antrean operasi. 

Kehadiran tim medis dari Arab Saudi menjadikan RSUP Adam Malik sebagai satu-satunya rumah sakit di Pulau Sumatera yang mampu melakukan operasi bedah jantung anak. Sebelumnya, kasus-kasus jantung anak harus dirujuk ke Jakarta, menyebabkan biaya tinggi bagi keluarga pasien dan antrean panjang untuk jadwal operasi.

Kegiatan ini merupakan yang kedua kali oleh King Salman Relief setelah sukses melakukan operasi jantung untuk pasien dewasa pada 20-27 Mei 2024. Periode kedua operasi jantung anak berlangsung dari 25 Juni hingga 2 Juli 2024, dengan target menangani 30 pasien anak. Hingga 28 Juni, tercatat sudah 17 pasien anak dengan kelainan jantung bawaan telah menjalani operasi.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin bersama Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, Faisal Abdullah H Amodi, meninjau langsung pelaksanaan operasi tersebut pada Jumat, 28 Juni.

Menurut data Kementerian Kesehatan, Penyakit Jantung Bawaan (PJB) pada anak masih menjadi masalah besar di Indonesia. Dari 4,8 juta bayi yang lahir setiap tahunnya, sekitar 0,025% atau 12 ribu anak mengalami PJB sianotik. Namun, penanganan PJB anak terkendala oleh kurangnya jumlah rumah sakit dan dokter bedah jantung anak di Indonesia.

Baca Juga: Austria Tourism dan Traveloka jalin MoU untuk Promosikan ‘Jantung Eropa’ Sasar Turis Asia Tenggara

“Kapasitas dokter-dokter kita dan rumah sakit hanya dapat menangani 6.000 dari 12.000 kasus setiap tahunnya. Jadi, ada 6.000 anak setiap tahun tidak bisa dilayani dan banyak dari mereka yang meninggal,” kata Menkes.

“Untuk itu, kami bekerja sama dengan pihak luar negeri yang bersedia mengirimkan dokter-dokternya ke Indonesia untuk dua hal. Pertama, memberikan layanan yang selama ini belum bisa kita berikan di daerah-daerah tertentu; dan kedua, mempercepat peningkatan kemahiran dokter-dokter kita,” lanjut Menkes Budi.

Menkes Budi juga berpesan kepada para dokter Indonesia yang terlibat agar memanfaatkan kesempatan ini untuk menyerap ilmu dari para dokter asing. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh diharapkan dapat diimplementasikan untuk membantu lebih banyak pasien di Indonesia.

“Saya berterima kasih kepada Kerajaan Arab Saudi, teman dan kolega dari tim medis, untuk semua yang telah dilakukan untuk menyelamatkan anak-anak Indonesia. Ini tidak hanya membuat para orang tua senang, tapi juga berkontribusi bagi kemanusiaan,” ujar Menkes Budi.

Dubes Faisal mengatakan, kerja sama ini merupakan bentuk bantuan dan arahan langsung dari Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz dan Pangeran Muhammad bin Salman untuk Pemerintah Indonesia dalam mengatasi berbagai masalah internasional, termasuk masalah kesehatan.

Baca Juga: Indonesia Miliki 12 Ribu Bayi dengan Cacat Jantung Bawaan, Ini Kata Kemenkes

“Program kerja sama ini menunjukkan adanya hubungan yang sangat erat antara Pemerintah Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi,” ucap Dubes Faisal.

Direktur Utama RSUP Adam Malik, dr. Zainal Safri, menyatakan kehadiran dokter dari Arab Saudi sangat membantu dalam menangani penyakit jantung kompleks di Medan, sehingga akses masyarakat terhadap layanan kesehatan tersebut menjadi lebih dekat dan lebih murah.

Contohnya adalah Andi (14 tahun) yang telah menderita penyakit jantung sejak usia 6 tahun. Saat menginjak usia 10 tahun, Andi mengalami sesak hebat dan disarankan untuk dirujuk ke RSJPD Harapan Kita di Jakarta. Namun, keterbatasan biaya mengharuskan Andi menjalani pengobatan di Medan. Pada April 2024, Andi kembali mengalami sesak napas hebat dan dirawat di RSUP Adam Malik. Beruntung, Andi mendapatkan kesempatan menjadi salah satu pasien yang dioperasi dalam kegiatan King Salman Relief ini.

Rominu Marpaung, orang tua pasien Binsar yang menderita penyakit jantung bocor selama 5 tahun, juga mengungkapkan kendala biaya untuk merujuk anaknya ke Jakarta. Berkat program operasi jantung gratis ini, Binsar berhasil menjalani operasi dan kini sedang dalam masa pemulihan.

“Terima kasih untuk semua tim dokter yang telah menolong anak saya,” ucap Rominu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: