Kadin Indonesia Siap Kembangkan Sektor EBT Dalam Negeri dengan Dukungan Amerika

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengadakan pertemuan strategis dengan Pemerintah Amerika Serikat pada Kamis, 11 Juli 2024. Dalam pertemuan yang dihadiri oleh Asisten Menteri Keuangan AS, Alexia Latortue, tersebut, keduanya mempertegas komitmen bersama dalam upaya transisi energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.
Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri Kadin Indonesia, Shinta Widjaja Kamdani, menjelaskan besarnya potensi investasi yang dimiliki Indonesia dalam sektor energi terbarukan. Dia menerangkan, Indonesia memiliki sumber daya energi terbarukan dengan total 3.686 GW yang terdiri dari tenaga surya sebesar 3.295 GW, tenaga air 95 GW, bioenergi 57 GW, tenaga angin 155 GW, energi panas bumi 24 GW, dan energi laut 60 GW.
Baca Juga: Satu Lagi Beban Prabowo dari Jokowi, Selesaikan Bauran EBT yang Masih Jauh dari Target
“Namun, dari total kapasitas 3.686 GW tersebut, baru 12,54 MW yang telah dimanfaatkan. Dengan mengembangkan potensi ini, Indonesia dapat memiliki lebih dari 1,1 terawatt kapasitas energi terbarukan dan dapat menjadi pemimpin dalam transisi global menuju energi terbarukan,” ucap Shinta.
Indonesia, jelasnya kemudian, juga merupakan negara yang memiliki NBS (Nature Based Solutions) terbesar kedua di dunia setelah Brazil, hingga 1,5 GtCO2/tahun. Di tahun 2023 lalu, Indonesia merupakan negara penerima investasi hijau terbesar di Asia Tenggara dengan total hampir US$1,6 miliar, tumbuh sekitar 28% dibanding tahun sebelumnya. Dengan angka ini, Indonesia menyumbang 25% dari total investasi di Asia Tenggara.
Pada tahun 2023, Amerika Serikat telah berinvestasi di Indonesia sebesar US$500 juta dalam pembuatan panel surya dan modul surya. Amerika Serikat merupakan negara keenam dengan realisasi investasi terbesar di Indonesia dengan nilai investasi mencapai total US$9,4 miliar selama periode tahun 2018 hingga triwulan pertama tahun 2023. Dari total realisasi investasi tersebut, terdapat 5.683 proyek yang berhasil menyerap tenaga kerja sebesar 82.299 orang.
Baca Juga: Tak Hanya Bagikan Dividen, KEEN Ungkap Bakal Ekspansi EBT Hingga 500 MW
Ketua Pokja Transisi Energi Kadin Indonesia, Anthony Utomo, mengatakan, ke depannya, investasi yang dilakukan oleh AS di Indonesia dapat membuka ruang lebih untuk meningkatkan kapasitas energi terbarukan, pengembangan teknologi hijau, serta menarik negara lain untuk turut serta berinvestasi di Indonesia pada sektor EBT. Pihaknya bahkan telah menyiapkan tiga key initiatives guna membantu perusahaan di Indonesia untuk menarik investor lokal maupun global, yaitu:
1. Mendorong Implementasi Green Development Initiative:
Upaya ini berfokus pada pengembangan strategi menuju ekosistem industri hijau yang berkelanjutan dengan penggunaan energi bersih, baik dari sisi pasokan maupun permintaan.
2. Mengembangkan Renewable Energy Manufacturing:
Upaya ini bertujuan untuk mendukung kemandirian teknologi rantai pasok domestik, terutama dalam mendukung pengembangan energi bersih di Indonesia sesuai dengan roadmap TKDN Indonesia.
3. Mengakselerasi Distributed Energy:
Upaya ini bertujuan untuk mempercepat distribusi energi atau pemanfaatan generator energi bersih mandiri untuk konsumsi industri, serta mendorong penggunaan energi bersih melalui berbagai solusi inovatif yang disediakan oleh anggota kami.
“Melalui inisiatif-inisiatif tersebut, Pokja Transisi Energi Kadin optimis dapat membantu meningkatkan daya saing perusahaan-perusahaan di Indonesia serta menciptakan nilai tambah di mata investor lokal maupun global. Investasi yang dilakukan oleh Amerika Serikat ini merupakan bukti bahwa Indonesia memiliki potensi investasi yang menjanjikan pada sektor EBT,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Advertisement