Usman menilai perspektif positif akan mendukung terwujudnya Indonesia-Sentris. Peran humas untuk mencapai hal ini melalui beberapa langkah komunikasi. Pertama, komunikasi inklusif, yang menjangkau segala lapisan masyarakat.
Kedua, partisipatif, yakni mendengar aspirasi masyarakat. Ketiga, respektif, yaitu berkomunikasi dengan memanfaatkan dan mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal. Keempat, adaptif, yakni beradaptasi dengan perkembangan teknologi untuk mengatasi hambatan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas komunikasi publik.
Baca Juga: Pemerintah Perlu Waspadai Kemunduran Sektor Industri di Kawasan ASEAN
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman mengatakan pekerjaan kehumasan pada akhirnya adalah untuk kesejahteraan rakyat.
“Fungsi humas yang paling utama dalam perspektif kami adalah bagaimana bisa menyampaikan informasi yang baik ke masyarakat sehingga literasi masyarakat meningkat. Kalau masyarakatnya literat, maka masyarakat akan sejahtera, dengan didorong dan difasilitasi oleh pemerintah,” jelasnya.
Pentingnya menjalin hubungan baik dengan media massa juga ditekankan oleh News Anchor dan Praktisi Komunikasi, Valerina Daniel. Pasalnya, media memiliki peran penting sebagai pilar keempat demokrasi dan saluran informasi utama. Hubungan yang positif dan kemitraan yang kuat dengan media, dapat membantu penyebaran informasi dengan cepat. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap opini dan perilaku publik, serta membantu membangun kepercayaan dan kredibilitas organisasi.
"Di sisi lain, Pranata Humas juga memiliki kode etik yang perlu diterapkan saat menjalankan tugasnya," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik, Hasyim Gautama dalam paparannya terkait Sosialisasi Kode Etik Kode Perilaku Pranata Humas mengingatkan, para pranata humas juga perlu memahami pentingnya Kode Etik Kode Perilaku (KEKP). Hal ini menjadi pedoman tingkah laku, sikap, dan perbuatan.
“Terkait dengan KEKP, ini menjadi pedoman dan terutama pada saat komunikasi krisis,” ujarnya.
Dia berharap, kegiatan yang dihadiri oleh lebih dari 600 peserta secara hybrid, menjadi kesempatan menyatukan suara, karya, dan cita-cita dalam mendukung mendukung pembangunan Indonesia-Sentris.
Baca Juga: UMKM Halal hingga Keseriusan Pemerintah, Tiga Dekade Gelora Ekonomi Syariah di Indonesia
"Mari terus perkuat kolaborasi dan sinergi kehumasan pemerintah guna menghadirkan pranata humas yang adaptif dan inovatif," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement