Pengamat politik Refly Harun menilai hingga sekarang belum ada calon yang akan melawan Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta 2024, pasalnya Presiden terpilih Prabowo Subianto melarang Budisatrio Djiwandono-Kaesang Pangarep untuk maju.
Sehingga menurut Refly Harun, ada kemungkinan Anies Baswedan melawan kotak kosong atau calon yang tidak terlalu kuat, karena sejumlah calon kuat berpotensi tidak bisa maju dengan berbagai faktor yang menghalangi.
Baca Juga: Refly Harun Nilai Proyek IKN Tidak Mangkrak Era Prabowo, Tapi...
"Kemarin sempat dideklarasikan Budi Djiwandono berpasangan dengan Kaesang Pangarep, tapi ternyata dilarang oleh Prabowo Subianto, Budi Djiwandono tetap di DPR, artinya sampai saat ini belum ada calon yang akan melawan Anies Baswedan," ucapnya, dikutip dari YouTube Refly Harun, Kamis (25/7).
"Jadi bisa jadi Anies tiba-tiba melawan kotak kosong jangan-jangan, atau melawan calon yang ya enggak terlalu kuatlah, karena calon kuat seperti Ahok sepertinya tidak akan dicalonkan karena kesulitan misalnya PDIP mencari mitra koalisi," imbuhnya.
Diketahui, dalam survei terbaru Litbang Kompas terkait Pilkada DKI Jakarta 2024, Kaesang Pangarep mendapatkan elektabilitas 1 persen, sedangkan urutan pertama ditempati Anies Baswedan dengan elektabilitas sebesar 29,8 persen, kemudian posisi kedua diduduki Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
“Survei elektabilitas calon gubernur rujukan publik Jakarta, Anies Baswedan 29,8%, urutan kedua Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok 20%,” tulis Litbang Kompas seperti dikutip Selasa (16/7/2024).
Posisi selanjutnya terpaut jauh dengan Anies dan Ahok, yaitu Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ridwan Kamil dengan 8,5 persen, Menteri BUMN Erick Thohir 2,3 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement