Asosiasi Nikel Catat Impor Bijih Nikel dari Filipina Capai 380 Ribu Mt di Juli 2024
Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Nikel Indonesia (APNI) Meidy Katrin Lengkey menyampaikan hingga Juli 2024 beberapa smelter nikel di Indonesia telah mengimpor bijih nikel dengan kadar 1,4% sebanyak 380 ribu metrik ton (Mt) dari Filipina. Hal ini ia ungkapkan pada agenda International Battery Summit 2024, Senin (29/7/2024).
“Sampe Juli ini sudah 380 something lah, itu sudah masuk bijih nikel kadar 1,4 (%) dari Filipin,” ungkap Meidy.
Menurut Meidy kran impor bijih nikel mengalir ke Indonesia menyusul meningkatnya jumlah smelter nikel di Indonesia.
”Sudah ada yang import, saking fight untuk ngambil bahan baku,” lanjut Meidy.
Menurutnya impor bijih nikel sangat bermanfaat bagi Indonesia asalkan Pemerintah mengenakan bea masuk terhadap bahan baku.
“Kalau bisa pemerintah juga charge biaya impor. Maksudnya, pemerintah jangan tebang pilih, kalau mau kenakan bea impor, masukin semuanya,” tutup Meidy.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement