PT RMK Energy Tbk (RMKE) optimistis dengan kinerja perusahaan seiring dengan berjalannya tahun dari 2024. Pihaknya bahkan akan melakukan penguatan ekspansi usai melakukan akuisisi tambang di Jambi.
Direktur Utama RMKE, Vincent Saputra, menyatakan optimisme terhadap peningkatan volume segmen jasa dan penjualan batu bara pada semester kedua tahun ini seiring dengan kondisi cuaca yang semakin ramah.
Baca Juga: Putuskan Ambil Izin Tambang, Muhammadiyah Siap Ambil Risiko Politik?
"Dengan kondisi cuaca yang semakin ramah pada semester kedua tahun ini, volume segmen jasa dan penjualan batu bara RMKE akan terus meningkat signifikan. Kinerja operasional pada semester I 2024 sangat positif terutama pada bulan Juni 2024 dan mencapai volume tertinggi selama RMKE beroperasi," kata Vincent, Kamis (01/08/2024).
Vincent juga mengungkapkan bahwa RMKE sedang melakukan ekspansi ke Jambi dengan mengakuisisi tiga tambang baru sebagai bagian dari strategi untuk mendiversifikasi area geografis operasionalnya di luar Sumatera Selatan.
"Untuk mempertahankan kinerja baik ini, kami juga sedang melakukan ekspansi ke Jambi. RMKE telah mengakuisisi tiga tambang di Jambi, dan hal ini merupakan salah satu bentuk implementasi strategi RMKE untuk mendiversifikasi area geografis operasionalnya dengan melihat peluang di luar Sumatera Selatan," jelas Vincent.
Sementara Direktur Keuangan RMKE, Jennifer Angeline, menambahkan bahwa dengan kondisi cuaca yang cerah berdampak pada membaiknya kinerja keuangan di kuartal II 2024.
"Kami juga optimistis untuk dapat melanjutkan pertumbuhan kinerja keuangan yang lebih baik pada sisa waktu yang cukup panjang pada tahun ini dengan potensi revenue generator baru yang berasal dari ekspansi usaha RMKE di Jambi, tidak hanya RMKE saja namun juga kinerja keuangan RMK Grup Indonesia," pungkas Jennifer.
Adapun RMKE telah mencatat laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp126,18 miliar hingga Juni 2024. Pada periode yang sama, pendapatan usaha perusahaan turun 3,46% yoy menjadi Rp1,24 triliun. Angka ini diperoleh dari penjualan dan jasa batu bara yang masing-masing berkontribusi 75,6% dan 24,4%.
Penjualan batu bara hingga Juni 2024 naik 8,74% yoy menjadi Rp935,58 miliar, sementara pendapatan jasa turun 12,41% yoy menjadi Rp240,92 miliar. Namun beban pokok pendapatan naik 6,31% yoy menjadi Rp1,05 triliun, sehingga laba kotor perusahaan turun 35,63% menjadi Rp192,44 miliar.
Baca Juga: PKS Kecewa Muhammadiyah Terima Konsesi Tambang, 'Ini Ada Resikonya di Masyarakat'
Meskipun ada penurunan laba kotor, kinerja operasional pada semester I 2024 sangat positif terutama pada bulan Juni 2024 yang mencapai volume tertinggi selama RMKE beroperasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement