Di FEKDI x KKI 2024, BI Institute Luncurkan Buku UMKM Karya Peneliti Iwan Jaya Ajiz
Bank Indonesia Institute meluncurkan buku Listen and Design on Micro, Small and Medium Enterprises pada gelaran Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) x Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2024 di di JCC Senayan Jakarta, Sabtu (03/08/2024).
Buku ini ditulis oleh Iwan Jaya Aziz selaku Research Scholar BI Institute bersama tim peneliti Bank Indonesia Institute. Secara khusus buku ini membahas mengenai desain kebijakan dan pentingnya kualitas institusi dan modal sosial dalam meningkatkan UMKM.
Upaya ini selaras dengan amanat Bank BI untuk menjaga stabilitas harga, mendorong pertumbuhan inkklusif dan berkelanjutan.
Gubernur Bank Indonesia (Bank Indonesia), Perry Warjiyo menjelaskan bahwa buku ini merupakan dedikasi nyata insan Bank Indonesia untuk pengembangan Usaha Mikro dan Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia.
“Sehingga saya tidak melihat buku ini hanya sebuku, di dalamnya penuh dengan cinta. Cintanya Profesor Emil Salim, Profesor Iwan Jaya Aziz, melihat bagaimana cintanya BI, pengabdiannya BI, memajukan UMKM Indonesia,” ujar Perry.
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan, Purbaya Yudhi Sadewa dalam sesi bedah buku menyampaikan, dengan pendekatan langsung pada UMKM buku ini berhasil mengungkap dan memberi arah yang jelas terhadap kebijakan seperti apa yang seharusnya dilakukan dalam pengembangan UMKM.
”Buku ini berusaha menangkap kesulitan yang dihadapi oleh para stakeholder, dan saya pikir pendekatan Pak Iwan ini amat baik sekali, mendengarkan masukan dari UMKM, karena biasanya kalau penguasa itu satu arah, tapi dengan adanya feedback seperti ini saya pikir kedepan kebijakannya bisa diperbaiki dan buku ini memberikan petunjuk atau bukti yang clear,” jelas Purbaya.
Sementara itu, Iwan Jaya Ajiz menerangkan isi buku ini merupakan refleksi dari studi yang dijalankan dari pelaku UMKM secara langsung.
”Inti dari buku ini cukup sederhana yaitu saya ingin mengerti betul apa yang dibenak para UMKM, apa yang dikerjakan 24 jam satu hari. Mengapa premis saya kesana karena saya lihat cukup banyak daftar kebijakan yang sudah dikeluarkan oleh Pemerintah tapi juga cukup banyak yang tidak efektif,” ujar Iwan.
Menurut Iwan, hal itu terjadi bukan karena kebijakannya tidak tepat tapi karena desain kebijakan yang ada tidak sesuai dengan kondisi kehidupan UMKM sehari-hari.
Kondisi dilapangan menurut Iwan banyak kebijakan yang dibangun ujung-ujungnya uang, padahal fakta dilapangan para UMKM tidak sepenuhnya butuh dari sisi tersebut. UMKM terkadang butuh kebijakan yang mampu menghubungkan network bagi UMKM pada seluruh stakeholder sehingga mampu mendongkrak kualitas dan kuntitas penghasilan.
Sumber Foto : Tangkapan Layar YT Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement