Soal Melemahnya Sektor Manufaktur, Menko Airlangga Klaim Ada Industri Oversupply
Pemerintah Indonesia buka suara terkait dengan menurunnya performa dari sektor manufaktur di Indonesia. Adapun hal tersebut ditandai dengan adanya penurunan dalam Purchasing Manager Index (PMI).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengatakan masyarakat tidak perlu terlalu khawatir dengan penurunan tersebut karena hal ini juga dialami oleh sejumlah negara di dunia.
"Untuk PMI kita tentu lihat dibanding beberapa negara juga relatif kita dalam posisi moderat, walaupun kita terus dorong optimisme ini harus terus didorong," kata Airlangga, dilansir Selasa (06/08/2024).
Airlangga mengungkit bahwa penurunan tersebut tidak terlepas dari pergerakan antara permintaan dan ketersediaan komoditas manufaktur.
"Apalagi pelemahan demand ini tentu kita harus melihat supply and demand beberapa industri, kita beberap industri kita oversupply," jelasnya.
Airlangga menyebut salah satu industri yang menurun adalah sektor otomotif. Ia berharap indeks manufaktur bisa bangkit, khususnya di otomotif yang didorong industri kendaraan listrik.
"Tapi kita harap bisa catch up di semester 2 dan tentu kita lihat terkait pengembangan sektor industri kendaraan listrik perlu infrastruktur dan kenaikan di sektor hybrid yang sempat mereka tunggu ada kebijakan baru atau tidak, tapi pemerintah dengan terus kebijakan-kebijakan yang ada saja," ujar Airlangga.
Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan ada beberapa faktor yang akan menjadi perhatian khusus terkait penurunan kinerja manufaktur dalam negeri. Pertama, dari sisi permintaan (demand) terhadap produk-produk manufaktur.
"Ini terutama barang konsumsi. Kami akan lakukan investigasi demand side," ujar Sri Mulyani di Gedung LPS, Jumat (2/8).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement