Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tolak Intimidasi Jurnalis, Ahmad Sahroni Desak Polisi Ungkap Motif Pelaku Perusak Mobil Jurnalis Tempo

Tolak Intimidasi Jurnalis, Ahmad Sahroni Desak Polisi Ungkap Motif Pelaku Perusak Mobil Jurnalis Tempo Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hussein Abri Dongoran, seorang jurnalis Tempo, melaporkan perusakan mobilnya oleh orang tak dikenal pada 6 Agustus 2024 ke Polres Jakarta Selatan. Hussein adalah jurnalis Tempo yang menjadi host Bocor Alus Politik, siniar politik di YouTube.

Pemimpin Redaksi Tempo Setri Yasra, Selasa (6/8), mengatakan pelaporan ke polisi untuk memastikan pelaku dan motif perusakan itu. Sebab, perusakan terlihat tak bertujuan untuk perampokan. Ia khawatir perusakan sebagai bentuk teror akibat aktivitas Hussein sebagai wartawan. 

Kasus ini pun lantas mendapat perhatian dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. Politikus NasDem tersebut meminta pihak kepolisian untuk menangkap pelaku, guna mengungkap motif sebenarnya.

“Saya minta pihak kepolisian segera menangkap dan mengungkap motif pelaku. Bahaya kalau ini memang sengaja ditujukan untuk mengintimidasi pers kita. Apalagi karya jurnalistik Tempo lagi ‘panas-panasnya’.   Jadi jangan sampai ini upaya untuk membungkam Tempo,” ujar Sahroni dalam keterangan (7/8).

Lebih lanjut, Sahroni khawatir jika pelaku tidak segera ditemukan, akan menimbulkan ketakutan bagi insan pers dalam menyampaikan informasi ke masyarakat.

“Negara harus menjamin keamanan dan kebebasan bagi seluruh insan pers. Karena dari merekalah masyarakat bisa melihat, mengkritik, serta mengapresiasi kinerja pemerintah. Jadi tentu saya harap ini bukan bentuk upaya intimidasi, tetapi murni tindak kriminal acak. Namun jika sebaliknya, wajib diusut hingga pelaku intelektualnya. Bahkan buka saja ke publik siapa pihak yang berani intimidasi pers kita,” tambah Sahroni.

Terakhir, Sahroni menegaskan tidak boleh ada satu pun pihak di negara demokrasi, yang diperbolehkan menyentuh atau memberi tekanan terhadap pers.

“Jangan harap ada yang bisa mengusik pers kita, siapa pun itu, tak terkecuali,” tutup Sahroni.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: