
Sebelum menjadi santapan favorit banyak orang, cokelat sudah menempuh perjalanan yang cukup panjang. cokelat yang dihasilkan dari hasil olahan biji kakao ini mempunyai akar sejarah yang mendalam di wilayah Mesoamerika.
Masyarakat kuno di wilayah Mesoamerika memanfaatkan biji kakao sebagai bahan utama pembuatan minuman serta berbagai ritual keagamaan maupun sosial mereka. Cokelat, pada masa itu, tidak hanya berfungsi sebagai makanan saja, melainkan juga menjadi simbol kekayaan dan status di kalangan bangsawan.
Baca Juga: Ikhtiar Memperbaiki Tata Kelola Industri Kakao, Jangan Sampai Tumbalkan Sawit!
Dalam karya mereka yang berjudul The True History of Chocolate, dikutip Warta Ekonomi, Rabu (7/8/2024), Sophie dan Michael Coe mencatat bahwa konsumsi cokelat pertama kali terungkap melalui bukti linguistic dari tiga hingga empat millennium lalu di Mesoamerika pra-Kolombia, seperti Olmec.
Biji kakao digunakan tidak hanya sebagai minuman saja, tetapi bahan tambahan dalam pembutaan minuman beralkohol dan obat-obatan. Hal ini diketahui berdasarkan penemuan di Puerto Escondido, Honduras, pada 1100 – 1400 SM.
Lebih lanjut, penelitian juga dilakukan terhadap tembikar dari suku Maya kuno di Rio Azul, Guatemala Utara. Masyarakat di sana mulai mengonsumsi cokelat dalam bentuk cair berbuih yang diberi taburan lada merah, vanilla, atau rempah lainnya sekitar tahun 450 – 500 SM.
Sementara itu, di Eropa cokelat pertama kali dikenalkan ke Spanyol sekitar tahun 1544 Masehi. Kala itu, delegasi Kekchi dari Guatemala membawa minuman cokelat sebagai hadiah kepada istana Spanyol. Inilah cikal bakal cokelat dikenal di dunia.
Cokelat pada awalnya tidak diterima dengan baik lantaran rasanya yang pahit. Akan tetapi, setelah ditambahkan madu atau gula, cokelat menjadi minuman manis yang diterima dengan antusias.
Pada abad ke-17, cokelat pun mulai dikenal sebagai minuman penyegar yang mulai populer di Istana Spanyol dan secara perlahan menyebar di kalangan elit Eropa.
Baca Juga: BPDPKS Diyakini Bisa Mengembalikan Masa Emas Kakao Indonesia
Kemudian, pada 1847, barulah ditemukan cokelat padat. Orang Eropa menyingkirkan hampir semua rempah-rempah yang ditambahkan oleh orang Mesoamerika ke dalam cokelat, hanya mempertahankan vanila karena cita rasanya yang khas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement