Kredit Foto: Unsplash/Lous Hansel Shots
Selanjutnya, pada abad ke-19, industri cokelat mengalami revolusi penting yang mengubah cara kita menikmati cokelat hingga saat ini. Salah satu pencapaian terbesarnya adalah pengembangan cokelat batang modern, berkat kontribusi besar dari Dutch Cocoa yang dikembangkan oleh Coenraad Johannes van Houten.
Van Houten, seorang ahli kimia asal Belanda, menciptakan metode pemurnian kakao yang dikenal sebagai dutch process atau proses Belanda. Metode ini melibatkan penggunaan alkali untuk mengurangi kepahitan cokelat dan menghasilkan bubuk kakao yang lebih halus serta lebih larut dalam cairan.
Baca Juga: BPDPKS Disuruh Urus Kakao dan Kelapa, Pengusaha Ketar-Ketir!
Setelahnya, inovasi besar lain muncul ketika Joseph Fry, seorang pembuat cokelat Inggris, menguji metode baru dengan mencampurkan lemak cokelat kembali dengan Dutch Cocoa. Dari uji coba ini, Fry berhasil membuat pasta cokelat yang cukup padat untuk dicetak, sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Dari sini terwujudlah cokelat batang modern pertama. Penemuan ini bukan hanya mempermudah pembuatan cokelat dalam bentuk batangan, tetapi juga membuka jalan bagi inovasi dan variasi produk cokelat yang kita nikmati sekarang.
Lantas, Bagaimana Perkembangan Cokelat di Indonesia?
Di Indonesia, cokelat bermula lantaran dibawa oleh pelaut Spanyol yang membawa dan mengenalkan tanaman kakao pada tahun 1560. Saat itu mereka tengah menjelajahi jalur Filipina dan tiba di Sulawesi Utara untuk mencari rempah-rempah di Nusantara.
Mereka menanam biji kakao jenis Criollo dari Venezuela untuk ditanam di Sulawesi Utara. Sayangnya, produksi kakao di sana kurang baik lantaran serangan hama dan penyakit. Akhirnya, para pelaut berpindah ke Pulau Jawa sekitar tahun 1806 dan mulai diperkenalkan.
Tanaman kakao jenis Forastero pada tahun 1880 pun mulai diperkenalkan di Indonesia. Jenis kakao ini pun berasal dari Venezuela yang memiliki ketahanan lebih baik terhadap hama dibandingkan dengan Criollo meskipun rasa dan aroma dari kakao Forastero tidaklah sebaik Criollo.
Baca Juga: BPDPKS Diminta Jokowi Urus Kakao dan Kelapa, Tak Hanya Sawit
Kemudian, Dr. C.J.J. Van Hall pada tahun 1914 menulis buku yang membahas tentang kakao Indoensia yang pertama kali muncul di tanah nusantara. Bersama dengan MacGilliyray dan Van Der Knaap, mereka meneliti secara giat dan melakukan seleksi guna mendapatkan bahan tanam unggul maupun klon induk pada awal pertanaman cokelat di Indonesia. budidaya kakao di Indonesia pun mulai mengalami peningkatan pesat pada tahun 1983 hingga saat ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement