Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Petani Keluhkan Aksi Pencurian Buah Sawit, Sebut Sudah Profesional

Petani Keluhkan Aksi Pencurian Buah Sawit, Sebut Sudah Profesional Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sejumlah petani di Kabupaten Mukomuko, Provinis Bengkulu, mengeluhkan adanya pencurian tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang baru dan selesai dipanen dari pohonnya di wilayah itu akhir-akhir ini.

Menurut keterangan dari salah satu petani asal Kelurahan Pasar Mukomuko, Kecamatan Kota Mukomuko, Endang Supandi, pencurian tersebut marak terjadi di daerahnya dan menimpa tak hanya satu petani saja, melainkan banyak petani.

"Kami baru mau memanen buah sawit, tetapi buah itu sudah dicuri, dan kejadian ini tidak hanya sekali saja, tetapi sering dan kejadian ini menimpa sejumlah petani," kata Endang dalam keterangannya di media, ditulis Warta Ekonomi, Senin (12/8/2024).

Mantan karyawan PLN yang berkebun di Desa Tanjung Mulya tersebut mengetahui adanya pencurian TBS sawitnya ketika dia berangkat ke kebun untuk memanen buah kelapa sawit yang siap panen.

Saat itu, dia mengaku hampir sekitar 50% TBS kelapa sawit di lahan seluas dua hektare miliknya tersebut dicuri oleh orang tak bertanggung jawab. Di sisi lain, petani lainnya juga mengaku tidak mengetahui pelaku pencurian tersebut.

Baca Juga: SPKS: Perlu Urgensi Hukum dalam Kemitraan Usaha Perkebunan Sawit untuk Petani

"Bukan hanya buah sawit saya saja yang dicuri, buah sawit dekat kebunnya juga dicuri dan petani di sekitar lokasi kebun sawit ini sudah sering kehilangan buah sawit," ujarnya.

Maraknya aksi pencurian buah sawit ini membuat dia berharap agar aparat penegak hukum (APH) segera menurunkan personel untuk menelusuri siapa pelaku pencurian buah sawit petani tersebut.

Dirinya juga mengungkapkan siap untuk bersaksi terhadap peristiwa pencurian buah sawit ini kepada APH setempat agar kejadian tersebut tidak terulang lagi.

Maraknya aksi pencurian buah sawit ini menurutnya mengakibatkan para petani mengalami kerugian lantaran biaya operasional mulai dari pupuk dan racun rumput tidak sebanding dengan hasil panen.

Dirinya pun yakin bahwa para pelaku pencurian buah sawit petani ini tidak beroperasi sendiri atau dua orang saja, melainkan lebih dan menggunakan kendaraan yang disiapkan dengan matang. Dirinya pun menilai jika para pelaku pencurian ini sudah spesialis dalam hal mencuri buah sawit para petani.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: