Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Genjot Produktivitas, Kementan Berikan Insentif untuk Para Petani

Genjot Produktivitas, Kementan Berikan Insentif untuk Para Petani Petani sedang melakukan panen padi di wilayah Jawa Tengah. Pemerintah resmi memberlakukan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Gabah dan Beras yang baru dan menaikkan harga batas bawah pembelian gabah/ beras petani oleh Bulog untuk meningkatkan pendapatan petani. | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, mengungkapkan jika pemerintah telah memberikan para petani insentif untuk meningkatkan hasil produksi pertaniannya.

"Pemerintah telah memberikan insentif kepada petani terkait subsidi pupuk, kemudian pemberian benih secara gratis sekitar 700 ribu hektare, jadi sekitar 10 persen total lahan produktif," ujar Wamentan Sudaryono di Medan, Sumatera Utara, Senin, (12/8/2024).

Di sisi lain, pihaknya juga melakukan sosialisasi kepada para petani agar memakai bibit benih yang bersertifikat guna meningkatkan produktivitas hasil pertanian yang menjadi prioritas, salah satunya adalah padi.

Hal ini dilakukan sebab penanaman benih yang bersertifikat dapat meningkatkan produksi padi yang bisa menjadi 20 hingga 25% dalam produktivitas hasil pertanian.

Selain itu, pemerintah menurut Sudaryono terus memberikan pupuk bersubsidi yang digunakan untuk meningkatkan hasil produksi pertanian.

Baca Juga: Tani Merdeka Nilai Sudaryono Bakal Bawa Perubahan Positif di Kementan

Lebih lanjut, pihaknya juga mengaku tengah melakukan program pompanisasi untuk membasahi lahan tadah hujan demi menghadapi El Nino tahun ini.

"Jadi, daerah yang tadah hujan untuk dialirkan air ke sawah, sehingga bisa ditanami untuk meningkatkan dari dua sampai tiga kali panen ke depan," kata Sudaryono.

Sudaryono memberikan contoh misalnya di daerah Sumatera Utara, dari target Agustus hingga September 2024, ada sekitar 97.000 hektare penambahan areal lahan yang terdiri dari lahan tadah hujan dengan pompanisasi dan padi gogo serta optimalisasi lahan rawa.

Secara rinci optimalisasi lawah rawa tersebut 30.442 hektare dengan progres areal 4.030,30 hektare, program pompanisasi 49.704 hektare progres areal 47.624 hektare dan tumpang sisip pagi gogo 17.148 hektare progres areal 10.386 hektare.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: