Jokowi Dinilai Ambil Alih Golkar Bukan untuk Jadikan Prabowo Boneka, Lalu Apa?
Pengamat politik Refly Harun menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengambil alih Partai Golkar bukan untuk menjadikan Presiden terpilih Prabowo Subianto sebagai boneka.
Namun menurut Refly Harun, Jokowi ingin berhadapan satu lawan satu dengan Prabowo Subianto, pasalnya Partai Golkar mempunyai kursi yang lebih banyak di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) daripada Partai Gerindra.
Baca Juga: Manuver Terakhir, Anies-Kaesang Didukung Golkar-PSI di Pilkada DKI Jakarta
"Bukan begitu, saya kira bukan soal bonekanya tapi dia ingin berhadapan head to head, jangan lupa Partai Golkar kan partai yang punya kursi yang lebih banyak dibandingkan Gerindra misalnya, dan sekali lagi tidak ada lawan politik yang abadi yang ada adalah kepentingan," ungkapnya, dikutip dari YouTube Refly Harun, Kamis (15/8).
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) diduga sedang berupaya mengambil alih Partai Golkar terkait mundurnya Airlangga Hartarto dari posisi Ketua Umum (Ketum) secara tiba-tiba.
Sementara itu, Staf KHusus Presiden Ari Dwipayana membantah adanya kaitan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan mundurnya Airlangga Hartarto dari posisi ketua umum (Katum) Partai Golkar.
“Pengunduran diri Bapak Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar adalah pilihan atau hak pribadi beliau yang selanjutnya sepenuhnya menjadi urusan internal Partai Golkar. Jadi tidak ada kaitannya sama sekali dengan Presiden,” tegas Ari melalui ketarangan tertulis yang diterima Kompas.tv.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement