Mantan Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu menilai keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk posisinya di Partai Golkar sudah diatur.
Menurut Said Didu, incaran Jokowi bukan menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar setelah Airlangga Hartarto mundur tiba-tiba, namun Ketua Dewan Pembina, dan hal tersebut akan terjadi.
Baca Juga: Korban Sesungguhnya Pilkada DKI Jakarta Bukan Anies Baswedan, Lalu Siapa?
"Yang diinginkan dan sudah diatur, Jokowi memang bukan jadi Ketum, tapi Ketua Dewan Pembina - dan ini akan terjadi," ungkapnya, dikutip dari YouTube Refly Harun, Selasa (20/8).
Sementara sebelumnya, Ketua Steering Committee Rapimnas dan Munas ke-XI Partai Golkar 2024, Adies Kadir menanggapi beredarnya surat dukungan kepada Presiden Jokowi untuk menjadi Ketum menggantikan Airlangga Hartarto.
Peluang Jokowi untuk menjadi Ketum Partai Golkar sudah habis, karena pendaftaran telah dituutup pada Senin malam (19/8/2024). “Kalau untuk ketua umum sudah selesai pendaftaran, sudah tutup tadi malam jam 10,” kata Adies Kadir saat ditemui di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (20/8), dikutip dari gelora.co.
Dirinya mengatakan hanya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang memenuhi syarat serta verifikasi Partai Golkar untuk menempati posisi calon ketua umum.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement