Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

TBBE dan KAI Perkuat Kolaborasi, Tingkatkan Kapasitas Angkutan Batu Bara hingga 2032

TBBE dan KAI Perkuat Kolaborasi, Tingkatkan Kapasitas Angkutan Batu Bara hingga 2032 Kredit Foto: Rawpixel/Carol M Highsmith
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE) dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) memperkuat kemitraan strategis mereka dengan memperpanjang kesepakatan untuk meningkatkan kapasitas pengangkutan batu bara hingga tahun 2032. Kesepakatan ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk mengoptimalkan logistik dan mendukung pertumbuhan industri batu bara di Indonesia.

Direktur Utama PT RMKE, Vincent Saputra, menyatakan bahwa kerja sama jangka panjang yang dilakukan anak usahanya tersebut merupakan langkah penting dalam mencapai target ambisius perusahaan.

Baca Juga: Punya Waktu Dua Bulan, Bahlil Lahadalia Bakal Fokus di Regulasi Sektor Mineral dan Batubara

RMKE menargetkan volume angkutan batu bara mencapai 20 juta metrik ton (mt) di masa depan. Selain menggenjot kapasitas loading pada anak usaha TBBE, RMKE juga aktif menjalin kerja sama dengan sejumlah tambang potensial di Sumatera Selatan, termasuk PT Bukit Asam (PTBA). Kerja sama ini diharapkan terealisasi pada tahun 2025, sehingga utilisasi kapasitas loading TBBE dapat ditingkatkan secara signifikan.

"Dengan kolaborasi bersama KAI dan beberapa tambang potensial di Sumatera Selatan, kami telah mempersiapkan perencanaan kinerja gemilang yang akan dicapai pada tahun 2025," ujar Vincent, dilansir dari keterangan tertulis yang diterima Senin (26/08/2024).

Adapun TBBE dan KAI berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas loading batu bara di stasiun muat Gunung Megang dari 1 juta mt menjadi 4 juta mt pada tahun 2025. Tidak hanya itu, kedua pihak juga sepakat untuk menambah satu rute baru pengangkutan batu bara.

TBBE kini dapat mengangkut batu bara melalui dua rute, yaitu dari Stasiun Gunung Megang menuju Stasiun Simpang, serta dari Stasiun Tanjung Enim Baru menuju Stasiun Simpang. Kedua rute ini memiliki panjang masing-masing 111 km dan 147 km, dengan tarif pengangkutan yang akan disesuaikan berdasarkan harga bahan bakar dan Indonesia Coal Price Index (ICI).

Peningkatan kapasitas dan rute pengangkutan ini diharapkan akan mendongkrak volume pembongkaran kereta RMKE di Stasiun Simpang serta loading tongkang di Pelabuhan Keramasan. Kedua fasilitas logistik batu bara ini, yang merupakan aset milik RMKE, diharapkan dapat berperan lebih optimal seiring dengan peningkatan kapasitas angkutan yang disediakan oleh KAI.

Pada tahun 2024, KAI berencana menyediakan kapasitas angkutan kereta sebesar 17 kereta per hari menuju Stasiun Simpang, atau setara dengan 17 juta mt batu bara per tahun. Namun, realisasi pembongkaran batu bara di Stasiun Simpang pada tahun 2023 baru mencapai 11 juta mt, yang berarti kapasitas tersebut masih underutilized sekitar 65,4%.

Hal ini disebabkan oleh kendala operasional yang dialami RMKE pada kuartal keempat 2023 serta kondisi cuaca yang kurang mendukung pada kuartal pertama 2024, yang berdampak pada penurunan produksi tambang-tambang di Sumatera Selatan.

Baca Juga: Tiongkok Kurangi Pembangunan Pembangkit Listrik Batu Bara

Ke depannya, KAI berpotensi meningkatkan kapasitas angkutan maksimum menjadi 26 kereta per hari dengan peningkatan infrastruktur di stasiun muat TBBE dan stasiun-stasiun lainnya yang menjadi pelanggan KAI.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: