Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ditopang Permodalan Rp 41 triliun, Bos BRI: Berapapun Labanya Layak Dibagikan untuk Dividen

Ditopang Permodalan Rp 41 triliun, Bos BRI: Berapapun Labanya Layak Dibagikan untuk Dividen Kredit Foto: Dok. Panpel
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI akan tetap membagikan dividen dengan menjaga dividend payout ratio yang optimal karena permodalan perseroan masih kuat. 

Direktur Utama BRI Sunarso, menyampaikan BRI memiliki tambahan modal Rp 41 triliun yang berasal dari right issue pembentukan Holding Ultra Mikro (UMi) bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan PT Pegadaian. Selain itu, rasio kecukupan modal BRI tercatat sebesar 25,13% pada akhir Triwulan II 2024.

“Saya sebagai CEO yakin bahwa sampai 5 tahun ke depan berapa pun laba BRI, layak dibagi dalam bentuk dividen. Karena apa? Karena memang tidak dibutuhkan untuk menahan laba untuk memperkuat modal, karena modalnya sudah sangat kuat,” kata Sunarso dalam keterangan resmi, Jakarta, Senin (2/9/2024).

Baca Juga: BRI Dorong UMKM Kerajinan dan Seni Kriya Naik Kelas

Menurutnya, Dividen BRI pasti berada pada level yang tinggi, karena itu tidak masalah bagi permodalan BRI. Selain itu, pembagian dividen BRI nantinya tergantung dari persetujuan otoritas, termasuk Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

“Kalau dividend payout ratio-nya tinggi, itu harus. Tapi bagaimana cara membayarnya? Apakah langsung sekaligus atau dicicil dalam bentuk interim? Itu subjek persetujuan dari otoritas,” ujarnya.

Sunarso juga menyiratkan optimisme BRI akan kinerja positif di masa mendatang. Optimisme BRI untuk tumbuh sehat dan berkelanjutan tak terlepas dari keberhasilan BRI Group mencatatkan kinerja positif hingga Triwulan II 2024. Dengan pertumbuhan yang selektif dan prudent, BRI secara konsolidasian berhasil mencetak laba Rp29,90 triliun hingga akhir Triwulan II 2024.

Pencapaian tersebut tak lepas dari penyaluran kredit BRI yang mencapai Rp1.336,78 triliun atau tumbuh 11,20% year on year (yoy ). Segmen UMKM masih mendominasi penyaluran kredit BRI, dengan porsi mencapai 81,96% dari total penyaluran kredit BRI, atau sekitar Rp1.095,64 triliun. Penyaluran kredit yang tumbuh double digit tersebut membuat aset BRI tercatat meningkat 9,54% yoy menjadi sebesar Rp1.977,37 triliun. Pertumbuhan kredit yang selektif dan prudent membuat Perseroan mampu menjaga kualitas kredit yang disalurkan.

“Rasio Loan at Risk (LAR) tercatat membaik atau turun, dari semula 14,94% pada akhir Triwulan II 2023 menjadi 12,00% pada akhir Triwulan II 2024. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) berada di kisaran 3,05% dengan rasio NPL coverage berada pada level yang memadai sebesar 211,60%,” ujar Sunarso.

Baca Juga: Cetak Laba Rp29,90 Triliun di Triwulan II, BRI Optimis Tumbuh Berkelanjutan di Masa Depan

Dari sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI tercatat tumbuh 11,61% yoy menjadi sebesar Rp1.389,66 triliun. Dimana dana murah atau CASA (Tabungan dan Giro) masih mendominasi struktur DPK BRI, dimana porsi CASA mencapai 63,17% dari total DPK BRI.

“Dengan fundamental keuangan yang baik, serta kemampuan BRI melayani masyarakat yang semakin luas, ditambah dengan adanya sumber pertumbuhan baru dari holding ultra mikro, BRI optimistis dapat terus menorehkan kinerja positif dan berkelanjutan,” pungkas Sunarso.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cita Auliana
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: