- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Global Financial Market Outlook dan Update
Oleh: Regen Lee, Head Trader Quotient Fund
Pergerakan pasar global masih sangat volatile dan menunjukkan bahwa pasar komoditas masih bergerak untuk memperkuat konsolidasi untuk mematahkan garis resistance untuk menuju All Time High.
GOLD /Emas
Goldman Sachs memprediksi bahwa emas akan tetap menjadi lindung nilai kuat (strong hedging) terhadap inflasi dan risiko geopolitik. Mereka memproyeksikan kenaikan harga emas sebesar 16%, mencapai $2.700 per troy ons pada akhir 2024.
Prediksi ini didorong oleh tekanan inflasi yang berkelanjutan dan meningkatnya ketegangan geopolitik, yang biasanya mendorong investor untuk mencari aset safe-haven seperti emas. Harga GLD cenderung menguat dan bergerak di garis konsolidasi untuk mendobrak Garis resistance di 233.45 untuk menuju All Time High.
Silver
Potensi penurunan harga perak dalam jangka pendek menyarankan agar investor memanfaatkan peluang tersebut dengan membeli secara agresif. Penurunan suku bunga oleh Federal Reserve, inflasi yang tinggi, dan meningkatnya utang AS menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi logam mulia seperti perak.
Meskipun harga perak saat ini cukup tinggi, koreksi harga di masa depan dapat memberikan peluang pembelian yang kuat. Perak dan saham tambang diperkirakan akan tetap menjadi investasi menarik di tengah kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian. SLV yang hari ini menguat tinggi menunjukan bahwa SLV masih dalam trend upward dan berpotensi untuk mendobrak All Time High.
Oil
Berita terbaru mengenai United States Oil Fund (USO) menunjukkan fluktuasi kinerja yang dipengaruhi oleh dinamika pasar minyak global. Pada awal September 2024, saham USO mengalami penurunan sebesar 2,08%, dengan harga penutupan di $69,61. Hal ini merupakan bagian dari tren yang lebih luas, dengan rentang harga selama setahun terakhir antara $63,84 hingga $83,41.
Penurunan harga minyak ini sebagian besar disebabkan oleh kekhawatiran terkait permintaan, terutama dari Tiongkok, di mana perlambatan ekonomi telah mempengaruhi konsumsi minyak global.
Selain itu, diskusi dalam OPEC+ tentang penundaan kenaikan produksi telah menambah ketidakpastian dalam perkiraan pasar. Analis menyebutkan bahwa saat ini pasokan melebihi permintaan, yang menyebabkan pandangan bearish terhadap harga minyak meskipun ada volatilitas jangka pendek.
Meskipun tantangan ini, USO masih mencatat kenaikan 4,44% sejak awal tahun. Namun, para pengamat pasar mencatat bahwa tindakan tegas dari OPEC+ mungkin diperlukan untuk menstabilkan atau membalikkan tren penurunan harga minyak saat ini.
Quotient Fund Indonesia adalah perusahaan konsultan keuangan Global, berkantor pusat di Quotient Center Lebak Bulus, Jakarta Selatan dan dapat di hubungi hotline 0811-1094-489.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement