Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hoaks Bantuan Rp1,5 Miliar untuk PMI, BP2MI Beri Klarifikasi

Hoaks Bantuan Rp1,5 Miliar untuk PMI, BP2MI Beri Klarifikasi Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jagat maya digegerkan dengan sebuah video Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rahmadani yang menyatakan pihaknya bakal menggelontorkan bantuan sebesar Rp1,5 miliar untuk 20 Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Dalam video yang tersebar luas di media sosial Facebook itu, Benny tampak menyampaikan bantuan tersebut disalurkan pihaknya untuk para PMI sebab mereka adalah pahlawan devisa yang sudah menyumbang pemasukan negara yang sangat besar.

BP2MI langsung angkat bicara memberi klarifikasi mengenai kebenaran video yang sudah kadung tersebar kemana-mana tersebut. BP2MI menyebut video itu mengandung informasi menyesatkan alias hoaks. Itu sengaja disebarkan oknum tak bertanggung jawab untuk mendapat keuntungan pribadi.

“Video yang diedarkan oleh oknum tidak bertanggung jawab di media sosial Facebook dengan akun palsu 'Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia BP2MI' ini, dapat dipastikan dan kami nyatakan, adalah video palsu,” kata Kepala Biro Hukum dan Humas Hadi Wahyuningrum Jumat (6/9/2024).

Adapun pelaku penyebar hoaks membuat akun Facebook dengan mencatut nama BP2MI, pelaku menduplikasi video Benny Ramadhani dan mengganti audio dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) sehingga terkesan video itu benar adanya.

Dalam penelusuran BP2MI, ditemukan pelaku menggunakan teknologi AI deepfake. Deepfake adalah teknologi AI untuk membuat atau memanipulasi gambar, video, atau audio agar terlihat atau terdengar seperti seseorang, padahal sebenarnya tidak. 

Baca Juga: BP2MI Siap Penuhi Permintaan Korsel dan Jepang untuk Pekerja di Rumah Makan Halal

Deepfake sering digunakan untuk mengubah wajah atau suara seseorang dalam video dengan sangat realistis, sehingga tampak seperti orang tersebut benar-benar mengatakan atau melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak pernah terjadi.

“Video dibuat secara manipulatif menggunakan teknologi deepfake,” ujarnya.

Yayu sapaan Hadi Wahyuningrum melanjutkan, BP2MI sama sekali tidak menggelontorkan dana apapun untuk para pekerja migran. Untuk itu para pengguna media sosial bijak menanggapi video tersebut.

Supaya tidak termakan kabar sesat, masyarakat yang ingin mengetahui informasi mengenai BP2MI bisa mengunjungi akun resmi lembaga ini yakni Website: bp2mi.go.id, Facebook: @bp2mi.ri, Instagram: @bp2mi_ri, Twitter: @bp2mi_ri, Youtube: BP2MI RI dan Tiktok: bp2mi_ri

‘Perlu diketahui bahwa BP2MI tidak pernah memberikan sejumlah uang sebagaimana video yang beredar dan apabila masyarakat menemukan video atau informasi serupa, maka dipastikan bahwa hal tersebut adalah hoax,” tegasnya.

“Kami mengimbau kepada para Pekerja Migran Indonesia untuk berhati-hati terhadap informasi mencurigakan yang berisi penipuan melalui akun palsu yang mengatasnamakan BP2MI,” tambahnya memungkasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: