Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Event Balap Motor Indonesia Hadapi Dilema Atas Persoalan Sirkuit dan Birokrasi

Event Balap Motor Indonesia Hadapi Dilema Atas Persoalan Sirkuit dan Birokrasi Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Hingga saat ini olahraga otomotif mobil maupun motor di Indonesia masih dianggap lemah. Bahkan perkembangan olahraga otomotif Indonesia jadi sorotan semua pihak kerana tertinggal jauh dengan negara Asia Tenggara.

Pasalnya, pemerintah pusat maupun daerah sendiri belum memaksimalkan lahan dengan baik untuk dijadikan sirkuit bertaraf internasional. Akibatnya, di Indonesia masih sedikit pembalap yang belum go Internasional. Sementara di wilayah Asia Tenggara sendiri banyaknya pebalap, baik motor maupun mobil, yang berkarier di level internasional.

Menanggapi hal itu Promotor balap motor dari Lightning Production.Maharani mengatakan,  banyak daerah yang membangun sirkuit, akan tetapi, tidak didukung dengan safety sesuai standar internasional. Selain tidak didukungan safety, beberapa daerah yang memiliki sirkuit terlalu banyak aturan (birokrasi) dalam penyelenggaran.

Padahal kata Maharani, Presiden RI , Joko Widodo (Jokowi)secara tegas menyatakan, bahwa potensi pembalap tanah air sangat besar, mengingat jumlah minat pembalap motor sangat tinggi.

"Masalah inilah yang menjadi tantangan bagi kita kedepan bagaimana caranya untuk mencetak pembalap motor agar tidak kalah dengan negara lain. Sebetulnya, pembalap kita kalah dengan mereka, akan tetapi banyak kendala yang harus dihadapi oleh pembalap kita. misalkan, arena sirkuit kurang memadai dan birokrasi akibatnya, pembalap kita tertinggal," tegas Maharani di Surabaya sore kemarin.

Masalah lain adalah dukungan infrastruktur yang masih minim. Sebut saja paddock, loading zone, tidak memiliki speed trap di tepi lintasan, atau fasilitas pendukung lainnya yang belum terstandar. Persoalan ini yang menyebabkan tidak banyak kompetisi balap motor dalam negeri, terselenggara secara rutin.

"Tahun ini ada, tahun depan tidak (diselenggarakan). Dua tahun digelar, tiga tahun absen. Siklus ini mudah dijumpai lantaran belum banyak sirkuit dengan tingkat safety tinggi," ujar   Maharani wanita satu-satunya menjadi promotor penyelenggara balap motor di Indonesia ini.

Maharani berharap, dukungan dari pemerintah pusat maupun daerah untuk membuat pembinaan olahraga balap motor dapat dukungan penuh. Sebab, mayoritas olahraga di dalam negeri masih tergantung dari APBD dan APBN. Di satu sisi upaya pemerintah meningkatkan intensitas kompetisi sudah maksimal

"Harapan kami kesana agar Indonesia bisa mencetak pembalap-pembalap motor yang profesional dan bisa bersaing dengan pembalap manca negara," ujarnya. 

Disinggung soal pergelaran MiniGP Indonesia Series road to MotoGP 2024 yang dilaksanakan di sirkuit Gelora Bung Tomo (GBT), 7-8 September 2024, secara tegas Maharani mengatakan, perhelatan MiniGP Indonesia Series road to MotoGP 2024 sengaja dilakukan pertamakali di Surabaya. Hal ini kata Maharani, bertujuan, mencari bibit terbaru olahraga balap MiniGp di Surabaya. Di surabaya sendiri lanjut dia, masih belum ada pembalap motor yang berasal dari kota Pahlawan.

"Di provinsi lain seperti, Medan, Padang, Aceh dan lainnya sudah bermunculan pembalap motor usia belia.Untuk itu, kami ingin mencari bibit-bibit baru pembalap motor di Surabaya," tegasnya.

Selama MiniGP Indonesia Series road to MotoGP 2024 berlangsung di Surabaya, pihaknya, tidak memungut Harga Tiket Masuk ( HTM) pada masayarakat Surabaya untuk menontonnya. Tujuannya, agar masyarakat yang memiliki anak berbakat bisa menjadi pembalap motor.

"Kami sangaja tidak pungut HTM karena ajang ini untuk pencarian bakat dan kami juga tidak menarget jumlah penonton. Target kami adalah mencari bibit-bibit baru dalam olahraga ini," jelasnya.

Sementara itu Ketua Promotor Lightning Production sekaligus panitia event MiniGP Indonesia Series di Indonesia, Harlah Fadilah mengatakan, MiniGP Indonesia Series Road to MotoGP untuk tahun ke-3 kembali digelar di Indonesia dan diikuti pembalap dari luar negeri atau mancanegara.

Selain itu Fadilah mengatakan, event ini mewadahi para pembalap muda, sekaligus menjadi program edukasi dan menjadi jembatan menuju Road to MotoGP.

"Setelah seluruh rangkaian di Indonesia digelar, maka 5 pembalap terbaik akan berangkat ke kejuaraan Dunia FIM MiniGP World Championship di Valencia Spanyol pada November 2024. Program ini dibuat Khusus untuk menyasar para talenta- talenta muda usia 10 tahun hingga  16 tahun," pungkas Fadilah.

Dari pantau Warta Ekonomi di Surabaya semalam, event MiniGP Indonesia Series road to MotoGP 2024 saat konferensi pers Walikota Surabaya, Eri Cahyadi dan pejabat terkait akan hadir. Akan tetapi, Eri Cahyadi dan pejabatnya lainnya tidak jadi hadir dalam konferensi pers bersama media.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: