Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukukan Kinerja Positif di Semester I, Begini Prospek BNI di Semester II-2024

Bukukan Kinerja Positif di Semester I, Begini Prospek BNI di Semester II-2024 Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 3,8% secara tahunan (Year on Year/YoY), mencapai Rp 10,69 triliun pada semester I-2024.

Kinerja positif BBNI diproyeksikan berlanjut hingga akhir tahun, dengan potensi lebih baik dibandingkan semester I. Hal ini disampaikan oleh Direktur Keuangan BBNI Novita Widya Anggraini, dalam paparan kinerja perusahaan.

Menurut Novita, fokus pada perbaikan fundamental yang dilakukan BBNI akan memberikan hasil yang baik pada semester II-2024, memungkinkan perusahaan untuk terus bertumbuh positif. Kehadiran aplikasi perbankan terbaru BNI yakni wondr by BNI juga diharapkan memberikan dampak pada akhir tahun ini, terutama dalam pertumbuhan dana murah (Current Account Saving Account/CASA).

Selain itu, BBNI juga fokus menjaga biaya dana (Cost of Fund/CoF) pada semester II-2024, dengan memperkirakan penurunan suku bunga. Pada kuartal II-2024, CoF BBNI tercatat turun 7 basis poin (bps) menjadi 2,7%.

Baca Juga: Punya Modal Perkasa, BNI Bakal Pertahankan Rasio Dividen 50% di Tahun ini

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan bunga BBNI meningkat 7,8% menjadi Rp 32,17 triliun. Hingga paruh pertama 2024, BBNI menyalurkan kredit sebesar Rp 726,98 triliun, naik 11,7% yoy dari Rp 650,77 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Total aset BBNI juga tumbuh 4,6% yoy menjadi Rp 1.072,45 triliun, dibandingkan Rp 1.025,09 triliun di tahun sebelumnya.

Kualitas aset BBNI yang terus membaik menjaga biaya kredit (Cost of Credit/CoC) tetap stabil di level 1%. Hingga akhir tahun 2024, BBNI diperkirakan mampu mencapai laba hingga Rp 22 triliun, didorong oleh berbagai katalis positif dan upaya perusahaan dalam menjaga kinerja.

Analis Ciptadana Sekuritas, Erni Marsella Siahaan menyebutkan, BBNI mengalami perbaikan Net Interest Margin (NIM) sebesar 10 bps pada kuartal II-2024, setelah adanya tekanan signifikan pada kuartal I-2024.

Peningkatan NIM ini berasal dari beberapa faktor, seperti perbaikan imbal hasil aset dalam surat berharga yang dapat dipasarkan, rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) yang meningkat, dan CoF yang terjaga berkat kondisi likuiditas yang lebih baik.

"Likuiditas pada Juni-Juli membaik karena terbantu oleh insentif persyaratan cadangan (GWM) yang meningkat menjadi 3,1% pada Juni 2024 dibandingkan 1,8% pada Mei 2024. Akibatnya, NIM bulanan naik menjadi 4,7% pada Juni-Juli dibandingkan 4,3% pada April-Mei," jelas Erni.

Namun, Erni juga mencatat, peningkatan LDR BBNI yang mencapai 94% pada kuartal II-2024 dari 89% pada kuartal sebelumnya, terutama pada LDR valas, yang melonjak menjadi 96% dari 87%, tetap menjadi tantangan.

"Untuk mengatasi kendala likuiditas valas, BBNI telah menaikkan suku bunga pinjaman dalam USD guna meningkatkan NIM di segmen ini," tambahnya.

Baca Juga: Kinerja Semester I-2024 Kinclong, Analis Beri Rekomendasi Buy Atas Saham BNI

Dari sisi kualitas aset, Non-Performing Loan (NPL) BBNI tetap stabil di level 2,0%, sementara Loan at Risk (LAR) membaik menjadi 12,2% pada kuartal II-2024 dibandingkan 13,2% pada kuartal I-2024. Potensi penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) dan insentif moneter yang diberikan juga dapat menjadi katalis positif bagi kinerja BBNI di semester II-2024.

Di tengah suku bunga tinggi yang menekan NIM perbankan, penurunan suku bunga acuan akan membawa angin segar bagi kinerja perbankan. BI juga memberikan insentif likuiditas makroprudensial kepada 124 bank dengan total realisasi mencapai Rp 255 triliun, yang dapat mendorong penyaluran kredit bank, termasuk BNI.

Erni juga mengungkapkan, biaya kredit BBNI tetap stabil di level 0,8% pada kuartal II-2024, lebih baik dari panduan manajemen sebelumnya. Akibatnya, manajemen merevisi panduan CoC untuk tahun 2024 menjadi 1,0%, turun dari sebelumnya di bawah 1,4%, sejalan dengan pencapaian CoC 1,0% pada semester I-2024. Hal ini diproyeksikan dapat mendongkrak laba bersih BBNI ke depan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: