Di era industri 4.0 ini, transformasi digital telah menjadi keharusan bagi siapa saja yang ingin terus berkembang, termasuk Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
"Sebagai spirit penggunaan ilmu pengetahuan pada kisah Nabi Sulaiman, maka transformasi digital kita perkuat tak hanya untuk memudahkan pengelolaan dana ZIS, tetapi juga memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam program-program pemberdayaan sosial dan pengentasan kemiskinan," ujar Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA pada wartawan pada konferensi pers di Jakarta, Selasa (17/9/2024).
Baca Juga: Beeme dan Baznas Kolaborasi Salurkan Infak Kemanusiaan untuk Palestina
Dalam upaya meningkatkan transparansi, efektivitas, dan efisiensi, BAZNAS memaksimalkan potensi teknologi digital untuk mendukung tugas mengelola zakat, infak, dan sedekah.
BAZNAS RI menggelar Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Transformasi Digital Nasional dan Zakathon 2024, sebagai upaya meningkatkan kesadaran terhadap peran penting teknologi bagi pengelolaan zakat.
Acara yang dilangsungkan selama tiga hari, Selasa-Kamis (17-19) September 2024 di Jakarta, dihadiri Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA.; Wakil Ketua BAZNAS RI, Mo Mahdum; Pimpinan BAZNAS RI bidang Transformasi Digital Nasional, Prof. Ir. H. M. Nadratuzzaman Hosen, MS, M.Ec, Ph.D; Pimpinan BAZNAS RI bidang Pengumpulan, H. Rizaludin Kurniawan S.Ag, M.Si. CFRM; Pimpinan BAZNAS RI bidang Koordinasi Nasional, Achmad Sudrajat, Lc, M.A. CFRM; serta Deputi I bidang Pengumpulan, M. Arifin Purwakananta.
Hadir pula, Territory Account Manager PT Sysware Indonesia Jessy Claudia; Division Manager Google Cloud Metrodata PT Metrodata Electronics, Kasriandi; serta Head Department Islamic Organization & Socio Business Solution BSI, Akhsin Muammar.
Menurut Prof. Noor, BAZNAS RI menghadapi tantangan besar dalam mengelola zakat di tengah perkembangan zaman.
"Dengan pertumbuhan teknologi informasi, BAZNAS telah memanfaatkan digitalisasi untuk mempermudah berbagai aspek, seperti pengumpulan dana, pendistribusian, hingga pelaporan kepada publik," ucap dia.
Kiai Noor menambahkan, perubahan teknologi yang terjadi pada BAZNAS dalam beberapa tahun terakhir, memiliki relevansi spiritual yang kuat jika dikaitkan dengan kisah Nabi Sulaiman, yang dikenal dalam sejarah sebagai sosok yang menguasai ilmu dan teknologi luar biasa pada masanya.
"Kisah Nabi Sulaiman adalah salah satu contoh bagaimana pemimpin dapat memanfaatkan teknologi untuk kepentingan umatnya," kata dia.
Dalam Al-Quran, jelas Prof. Noor, Sulaiman dikenal sebagai nabi yang diberikan kekuasaan oleh Allah untuk mengendalikan jin, hewan, dan angin, serta memiliki pengetahuan luar biasa tentang alam semesta.
Dia bercerita, salah satu kisah yang paling menginspirasi adalah bagaimana Nabi Sulaiman memerintahkan salah satu perwakilan dari kalangan jin dan manusia untuk memindahkan singgasana Ratu Balqis dari negerinya ke istana Sulaiman. Kiai Noor mengutip percakapan dalam Al-Quran Surat Al-Naml (27) Ayat 38-40, yang artinya:
Baca Juga: BAZNAS dan Ansaf Inti Resources Luncurkan Balai Ternak dan Rumah Kompos di Jember
"Berkata Sulaiman, hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang sebagai orang yang berserah diri."
"Berkata Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin. Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; Sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya."
"Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al-Kitab, aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement