Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Uniknya Cerita Nasi Empal Bu Marie, Resep Hampir Terlupakan hingga Kembali Dikenal

Uniknya Cerita Nasi Empal Bu Marie, Resep Hampir Terlupakan hingga Kembali Dikenal Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia, yang terdiri dari lebih dari 17.000 pulau dan ratusan suku, memiliki kekayaan kuliner yang luar biasa. Koentjaraningrat, seorang budayawan Indonesia, menyatakan bahwa, "Makanan sebagai hasil karya konkret dalam budaya tidak dapat dipisahkan dari aktivitas makan maupun nilai-nilai filosofis yang mendasarinya di dalam masyarakat."

Setiap daerah di Indonesia menyimpan cita rasa unik yang mencerminkan identitas masing-masing, mulai dari masakan Sumatra yang pedas hingga hidangan berkuah lembut dari Jawa. Selera kuliner Indonesia kaya akan perpaduan rasa gurih, manis, pedas, dan asam, yang mencerminkan keanekaragaman budaya bangsa ini.
Di berbagai tempat, dari pedagang kaki lima hingga restoran mewah, masyarakat Indonesia tetap setia menikmati hidangan khas Nusantara yang semakin dihargai sebagai bagian penting dari kebudayaan mereka.

Salah satu contoh usaha kuliner yang menonjol adalah Restoran Nasi Empal Bu Marie di Semarang. "Sajian ini pertama kali diperkenalkan oleh Bu Marie sendiri pada tahun 1982 di daerah Tayu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Sajian empal crispy dengan teknik pengolahan khas ini menjadi favorit di masanya dan mewarnai perjalanan kuliner Jawa Tengah. Namun, setelah wafatnya Bu Marie, resep ini seolah hilang dan tidak diteruskan," kata Pak Ronny, pemilik restoran tersebut.

Pada tahun 2019, cucu Bu Marie menemukan kembali buku resep lama yang nyaris terlupakan, dan melalui inisiatifnya, resep ini dihidupkan kembali.

"Restoran Nasi Empal Bu Marie kini telah berkembang pesat dengan memiliki 16 cabang di sejumlah kota di Indonesia. Bahkan beberapa pelanggan berminat untuk bermitra dalam mengembangkan bisnis ini," ungkap sang cucu.

Di tengah perkembangan modernisasi dan globalisasi, pelestarian kuliner Nusantara semakin penting untuk dilakukan. Makanan tradisional menghadapi tantangan dari makanan cepat saji yang masuk dari luar negeri.
Oleh karena itu, menjaga dan mempromosikan kuliner tradisional tidak hanya soal mempertahankan cita rasa, tetapi juga melestarikan warisan budaya bangsa. Makanan-makanan ini bukan hanya sekadar hidangan, melainkan juga cerita dan nilai-nilai yang diwariskan dari generasi ke generasi. Pelestarian kuliner Nusantara akan memperkenalkan kekayaan rasa lokal kepada dunia, sekaligus menanamkan kebanggaan terhadap budaya Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: