Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wisata Kuliner Otentik 'Nasi Campur Sedap Wangi' di Jantung Pecinan Jakarta

Wisata Kuliner Otentik 'Nasi Campur Sedap Wangi' di Jantung Pecinan Jakarta Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jika Anda menyusuri kawasan Pecinan Jakarta yang legendaris, tepatnya di Glodok, Anda akan merasakan atmosfer yang kaya akan sejarah, budaya, dan tentunya kuliner. Glodok bukan sekadar tempat, melainkan titik pertemuan warisan Tionghoa yang telah melewati banyak generasi, di mana cita rasa otentik dan tradisi kuliner tetap hidup hingga kini.

Glodok, yang sudah dikenal sebagai pusat perdagangan sejak abad ke-17, menyimpan segudang cerita tentang para imigran Tionghoa yang merantau ke Batavia (kini Jakarta). “Kehidupan masyarakat Tionghoa, dalam hal ini Batavia, mempunyai keanekaragaman, keunikan, kekhasan yang berbeda dengan etnis lain di Indonesia,” ujar Wildan Sena, seorang sejarawan lulusan Universitas Gajah Mada.

Kawasan Glodok adalah bukti nyata bagaimana budaya dan warisan kuliner Tionghoa berkembang dari waktu ke waktu. Berjalan-jalan di Glodok berarti menyelami perpaduan antara budaya, sejarah, dan tentunya sajian kuliner yang menggoda selera.

Salah satu kuliner legendaris yang wajib dicoba adalah Restoran Nasi Campur Sedap Wangi atau sering dikenal dengan singkatan Nasi Campur SW (好来香). Berdiri sejak tahun 1993, restoran ini telah menjadi ikon di dunia kuliner Jakarta dengan menyajikan hidangan nasi campur khas yang kaya rasa dan berbalut resep rahasia yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Nasi Campur SW tidak hanya sekadar menyajikan hidangan, tetapi sebuah pengalaman kuliner yang membawa pengunjung seolah kembali ke masa-masa keemasan kuliner Tionghoa. Didirikan oleh ayah Kevin, selaku pemilik restoran, yang merantau dari Tanjung Balai Karimun dengan mimpi besar di dunia kuliner, restoran ini telah menjadi bukti nyata bahwa cita rasa yang autentik selalu menemukan tempat di hati para pecinta kuliner.

Baca Juga: Menikmati Kuliner Mewah dengan Sentuhan Budaya Eropa di Ubud

“Apa yang membuat Nasi Campur Sedap Wangi begitu spesial? Salah satunya adalah bebek panggangnya yang dimarinasi dengan rempah-rempah istimewa selama berhari-hari, menghasilkan kulit yang renyah berkilau dan daging yang empuk serta juicy,” jelas Kevin.

Menu lainnya, tersedia char siu, ayam panggang, dan samcan. Kombinasi antara nasi Hainan yang lembut dan hidangan daging pilihan menjadikan setiap suapan sebagai eksplorasi rasa yang tak terlupakan.

Tidak heran jika restoran ini telah membuka empat outlet di beberapa lokasi strategis di Jakarta, dengan komitmen untuk terus menyajikan hidangan autentik yang tetap setia pada akar tradisi.

“Kami selalu berupaya menjaga kualitas dan keaslian rasa, sebagaimana yang telah diwariskan oleh generasi pertama,” ujar Kevin Fernando, pemilik Nasi Campur SW.

Dengan kekayaan sejarah, budaya, dan kuliner yang ditawarkan, Pecinan Jakarta terus menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik, sekaligus memperdalam pemahaman tentang warisan Tionghoa di Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: