Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hari Bhakti Postel ke-79, Wamenkominfo: Jaringan Telekomunikasi Sudah Mencapai 97 Persen

Hari Bhakti Postel ke-79, Wamenkominfo: Jaringan Telekomunikasi Sudah Mencapai 97 Persen Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Bandung -

Jaringan telekomunikasi di Indonesia sudah mencapai 97 persen di daerah di Daerah Tertinggal, terdepan dan terluar (3T).

 

Demikian diungkapkan Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria usai mengikuti kegiatan Hari Bhakti Postel ke-79 di kantor pos jl Cilaki, Kota Bandung, Jumat (27/9/2024).

 

Nezar mengungkapkan sejak 2014 penetrasi internet 24 persen dari total populasi tapi sekarang sudah mencapai hampir 80 persen pada 2024. Selanjutnya, konektivitas sudah cukup membaik yang susah mengcover hampir 97 persen wilayah pemukiman di Indonesia. Bahkan, pembangunan jaringan telekomunikasi di daerah 3 T yang dilakukan cukup intensif selama 10 tahun terakhir.

 

"Pada hari ini kita mensyukuri semua pencapaian tersebut dan kita harapkan menjadi modal untuk pertumbuhan selanjutnya," katanya. 

 

Konektivitas ini berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat dengan menikmati jaringan telekomunikasi yang sudah terbangun. 

 

"Sehingga bisa mewujudkan suatu kreativitas di ruang digital yang terbentuk akibat konektivitas ini dengan digital aman, produktif dan bisa memberikan nilai tambah ekonomi untuk masyarakat," ungkapnya.

 

Salah satu terobosan PT Pos Indonesia (Persero) dengan membuat Perangko NFT atau NFT stamp. Hal Ini merupakan langkah awal memasuki ekonomi digital.

 

"Diharapkan dengan terobosan ini Pos Indonesia ke depannya membuat berbagai terobosan lain yang sesuai dengan pertumbuhan industri yang sekarang syarat dengan teknologi digital," ungkapnya.

 

Berkenaan dengan peringatan Hari Bhakti Postel ke-79 yang diselenggarakan di Kantor Pos Jalan Cilaki, Kota Bandung, Ia menuturkan bahwa gedung ini cukup bersejarah karena di gedung inilah peristiwa perebutan gedung PBB milik Belanda kentangan NKRI. 

 

Sekaligus sebagai upaya  menata kembali perkembangan yang sudah dicapai selama kemerdekaan pembangunan di sektor telekomunikasi pos dan penyitaan. 

 Baca Juga: Dinilai Terlalu Besar, Alvin Lim Kritik Penambahan Anggaran Kominfo Rp10 Miliar untuk Sosialisasi Makanan Gratis

"Kita mencatat begitu banyak berbagai kemajuan bahkan di 10 tahun terakhir kita melihat ada akselerasi yang cukup siginifikan dalam pembangunan sektor telekomunikasi, pos dan penyiaran ini," ungkapnya.

 

Adapun, Dirut pt pos Direktur PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Rochmad Djoemadi menambahkan Indonesia menduduki peringkat ke-3 yang meluncurkan NFT stamp setelah Thailand dan Malaysia.

 

Saat ini, perangko sendiri walaupun tidak hanya digunakan sebagai alat pembayaran untuk pengiriman barang dan sebagainya tapi sebenarnya sebagai coletif all item.

 

"NFT stamp ini di sini posisinya, jadi benda-benda yang dikoleksi maka harganya akan naik terus," ujarnya.

 

Dia menyebutkan NFT stamp lebih mudah dimiliki oleh seluruh penduduk di dunia. Meski demikian secara fisik memang sulit untuk didapatkan. Berbeda dengan NFT stamp karena sudah ada di platform digital berbasis blochchain bisa dengan mudah ditransfer digital. 

 

"NFT stamp ada berbentuk fisik dan digital. Diharapkan generasi muda bisa mengkoleksi kembali perangko dalam bentuk NFT," ungkapnya.

 

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) Jerry Mangasas Swandy mengatakan pada momentum Hari Bhakti Postel ke-79 bahwasanya  sesuai dengan instruksi Menkominfo mengamanahkan Apjatel sebagai pelaksana dan ketua panitia pelaksana Hari Bhakti Ponsel ke-79. 

 

Berbagai kegiatan seperti fun walk, tenis meja, futsal dan semalam kegiatan gala dinner sebagai penghormatan atas jasa para pejuang di Pos dan telekomunikasi. 

 

"Sebagai generasi penerus kita memaksimalkan semua tujuan mulia dari para pejuang yang telah mendahului kita," katanya. 

 

Menurutnya, Apjatel sesuai dengan namanya sebagai unit penyelenggara jaringan bergerak di bidang broadband atau fiber optik. 

 

"Jadi komunikasi fiber optik seluruh Indonesia ada di Apjatel," ujarnya. 

 Baca Juga: Menkominfo Budi Arie Dorong Kedaulatan Digital Indonesia untuk Perkuat Teknologi

Jerry menyebutkan konektivitas di Indonesia memang sudah banyak sekali pencapaian hampir 10 tahun. Misalnya sejak 2014 munculnya OSS dan PTSB tang merupakan satu bentuk bagaimana merubah dan mentransformasikan birokrasi bagaimana memberikan layanan yang cepat dan merubah gerakan sistem komunikasi masyarakat. 

 

"Pencapaian bagaimana sinkronisasi semua pemerintah pusat dan daerah melalui undang undang cipta kerja dengan PP 46/2021 sehingga secara industri mempercepat koneksi itu sendiri," ungkapnya. 

 

Selain itu, tantangan lain adalah perlu lebih ditingkatkan lagi harmonisasi regulasi karena untuk mempercepat konetivitas ini ternyata butuh biaya besar, pemahaman yang sama antara pemerintah pusat dan daerah sehingga butuh standar supaya tidak terjadi ketimpangan regulasi.

 

"Kami berharap dari Apjatel dengan momentum Hari Bhakti Postel ke-79 dapat mempersembahkan dari tahu ke tahun nantinya pelayanan ke masyarakat semakin meningkat," pungkasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: