Rektor Universitas Pancasila, Sebut Pendidikan Vokasional Pilar Penting Industrialisasi
Rektor Universitas Pancasila (UP), Prof. Marsudi Wahyu Kisworo, memberikan perhatian serius dalam meningkatkan akses dan kualitas pendidikan vokasi agar lebih relevan dengan kebutuhan dunia usaha dan industri.
"Pendidikan vokasional, meskipun telah direvitalisasi dengan Perpres 68 tahun 2022, namun sampai saat ini masih belum benar-benar bangkit menjadi pilar penting pembangunan sumber daya manusia Indonesia," ujar Prof. Marsudi dalam Seminar Nasional Apvokasi (Aliansi Pendidikan Vokasional Seluruh Indonesia) bertajuk “Arah Kebijakan Pendidikan Vokasi di Masa Pemerintahan Mendatang” bertempat di Balai Petitih, Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Kamis (26/9/2024).
Menurut Prof. Marsudi, yang juga sebagai Ketua Umum Apvokasi, berlatar belakang akademisi, entrepreneur, dan dikenal sebagai profesor pertama bidang IT di Indonesia, terdapat stigma bahwa pendidikan vokasi adalah pendidikan kelas bawah karena sebagian besar muridnya adalah kalau bukan anak yang tidak mampu secara akademik ataupun tidak mampu secara ekonomi.
"Masih melekat di sebagian besar masyarakat termasuk dunia usaha dan dunia industri, meskipun sudah ada beberapa contoh pendidikan vokasi di tingkat menengah ataupun tinggi yang telah menunjukkan prestasi luar biasanya," tutur Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ini.
Dalam kesempatan itu juga, Prof. Marsudi menyampaikan bahwa target pertumhuhan ekonomi pemerintahan Prabowo Gibran 8% akan sangat sulit dicapai tanpa dilakukan reindustrialisasi.
"Kita tahu bahwa industrialisasi memerlukan tenaga-tenaga trampil maupun para wirausaha hebat. Dengan demikian maka pendidikan vokasional merupakan pilar penting, tidak kalah pentingnya dengan saudara kembarnya yang saat ini dianak emaskan baik oleh masyarakat maupun Pemerintah, yaitu pendidikan akademik," ungkapnya.
Baca Juga: Rektor Universitas Pancasila: Pendidikan Karakter Makin Penting, Tak Bisa Direplikasi AI
Namun di sisi lain, kata Prof. Marsudi revolusi Industri 4.0 dan kemajuan kecerdasan artifisial yang akan menggeser tenaga kerja manusia low skilled dan medium skilled, akan merubah landscape ketrampilan sehingga pendidikan vokasi harus berubah.
"Terdapat 4 revolusi pendidikan, yaitu Revolusi Struktural, Revolusi Akreditasi, Revolusi Mengajar, dan Revolusi Belajar. Kalau dunia pendidikan vokasional tidak melakulan 4 revolusi besar ini, maka niscaya pendidikan vokasional hanya akan mencetak pengangguran trampil dan terdidik saja di masa depan karena tersingkirkan oleh teknologi," pungkasnya.
Sebagai informasi, Aliansi Pendidikan Vokasional Seluruh Indonesia (Apvokasi) yang mewadahi ribuan SMK, politeknik, sekolah dan fakultas vokasi, serta para pelaku maupun pemerhati pendidikan vokasional.
Diketahui, dalam acara tersebut turut hadir tokoh legendaris Kalimantan Barat seperti, H. Sutarmidji, S.H,.M.Hum,. dan Pj. Gubernur Kalimantan Barat dr. H. Harrison, M.Kes.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement