Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Eddy Abdurrachman, menyampaikan bahwa pihaknya telah mendanai sebanyak 346 kegiatan riset yang berlangsung sejak tahun 2015 hingga saat ini sebagai komitmen serta langkah mendorong pengembangan industry kelapa sawit Indonesia,
Adapun riset tersebut melibatkan sebanyak 88 lembaga penelitian dan pengembangan (litbang) serta 1.212 peneliti yang tersebar di 22 provinsi seluruh Indonesia.
Dalam sambutannya di acara Pekan riset Sawit (Perisai) ke-8 yang digelar di Bali, Eddy mengapresiasi pendanaan riset sawit yang dianggap sebagai potensi bagi industri nasional.
“Program Grant Riset Sawit telah dilaksanakan oleh BPDPKS sejak berdirinya, yaitu pada tahun 2015 di mana BPDPKS telah mendanai sebanyak 346 kegiatan riset yang melibatkan 88 lembaga litbang serta melibatkan 1.212 peneliti yang tersebar di 20 provinsi,” kata Eddy, Kamis (3/10/2024).
Penelitian terhadap potensi kelapa saiwt ini menurut dia mempunyai peranan yang cukup penting bagi industri. Hasil-hasil riset tersebut bisa meningkatkan produktivitas, menciptakan produk pangan dan pasar baru, keberlanjutan hingga mensejahterakan para petani perkebunan kelapa sawit itu sendiri.
Di sisi lain, hasil riset yang dihasilkan juga menjadi landasan bagi pemerintah untuk merancang suatu kebijakan demi kelapa sawit nasional.
Baca Juga: Kemenperin Dukung Iklim Riset BPDPKS Demi Hilirisasi Sawit Nasional
Program riset yang diselenggarakan oleh BPDPKS juga dilakukan dalam bentuk dukungan dana penelitian melalui dua mekanisme. Pertama, program Grant Riset Sawit (GRS) yang terdiri juga dari dua jalur yakni jalur seleksi dan jalur inisiatif dari kementerian dan lembaga (K/L) terkait.
Sementara yang kedua adalah melalui lomba riset sawit tingkat mahasiswa. Salah satunya dijaring dalam Pekan Riset Sawit (Perisai) yang digelar saat ini.
Eddy menilai jika kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan strategi nasional sehingga membutuhkan penelitian dan pengembangan atau riset yang baik sehingga riset tersebut bisa berdampak langsung untuk pengembangan industri kelapa sawit nasional yang berkelanjutan. Selain itu, juga sebagai bahan pengambil kebijakan dan sebagai bahan dalam rangka melawan kampanye hitam terhadap sawit Indonesia.
Sebagai upaya komersialisasi hasil penelitian, Eddy menuturkan jika BPDPKS juga bekerja sama dengan Asosiasi Inventor Indonesia (AII) untuk melaksanakan valuasi kesiapan teknologi untuk komersialisasi terhadap invensi hasil riset.
“Saat ini, sudah ada sekitar 30 penemuan baru hasil riset dari Grant Riset Sawit yang telah siap untuk dikomersialisasikan,” ungkap Eddy.
Lebih lanjut, dirinya juga menyebut bahwa ada beberapa penelitian yang mendapatkan pernyataan minat dari para investor dengan komitmen dalam bentuk Letter of Intent (LOI) atau perjanjian kerahasiaan teknologi berupa non-disclosure agreement. Maka dari itu, pihaknya gencar mendorong lebih banyak penelitian kelapa sawit melalui berbagai program pendanaan.
Baca Juga: Tak Hanya Migor, BPDPKS Kenalkan Masyarakat Labuan Bajo Beragam Produk Turunan Sawit
"Program ini (Perisai) dilaksanakan dalam rangka meningkatkan minat dan kompetensi para mahasiswa dengan melakukan penelitian tentang kelapa sawit agar minat peneliti kelapa sawit ditumbuhkan sejak dini demi terwujudnya penguatan industri sawit nasional yang berbasis hasil riset,” pungkasnya.
Sebagai informasi, perhelatan Pekan Riset Sawit atau Perisai ke-9 digelar pada 3 – 4 Oktober 2024 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Bali.
Acara ini digelar oleh BPDPKS sebagai wadah bagi para peneliti untuk berkumpul, berdiskusi, serta menyebarluaskan hasil penelitian dan pengembangan tentang kelapa sawit ke para pelaku industri termasuk di antaranya UMKM dan koperasi.
Pada Perisai ke-8 juga diumumkan para pemenang Lomba Riset Sawit Tingkat Mahasiswa yang diikuti oleh berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement