Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bahlil Cium Jabatannya Bakal Lanjut di Era Prabowo-Gibran

Bahlil Cium Jabatannya Bakal Lanjut di Era Prabowo-Gibran Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jabatan Bahalil Lahadalia sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sepertinya bakal berlanjut pada periode kabinet Prabowo Gibran. Hal itu tersirat kala ia memberi sambutan di ’Penganugerahan Penghargaan Keselamatan Migas tahun 2024’ di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (08/10/2024).

”Menyangkut ke depan, Wallahu A'lam Bishawab, hanya Tuhan yang punya kewenangan yang mengerti apakah kita ditempatkan di mana. Tapi rasa-rasanya sih angin-anginnya masih seperti angin minyak dan baunya masih bisa kita lihat,” ujarnya.

Baca Juga: Dianugerahi Predikat Terbaik oleh Kementerian ESDM, Anak Usaha ABM Investama Giat Lestarikan Lingkungan

Terkait hal itu, kedepan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo-Gibran bakal memiliki program kedaulatan energi. Hal ini penting mengingat saat ini Indonesia masih sangat tergantung pada energi impor khususnya minyak dan liqufied petroleum gas (LPG).

”2024-2023-2022 itu lifting (minyak) kita menurun terus. Bahkan sekarang tinggal hampir 600.000 barel. Konsumsi kita sekarang 1 juta, jadi terbalik. Tahun 1996-1997 kita ekspor 1 juta, sekarang kita impor 1 juta barel per day,” lanjutnya.

Bahlil menuturkan kondisi ini harus segera diperbaiki dengan berbagai inisiatif kebijakan. Seperti,  menyesuaikan aturan investasi hulu minyak dan gas bumi (migas) lebih fleksibel dengan cara mengeluarkan aturan gross split baru.

Inti perbaikan skema bagi hasil gross split adalah memberikan kepastian bagi hasil sekitar 75-95 persen bagi kontraktor, membuat Wilayah Kerja (WK) Migas Non Konvensional (MNK) lebih menarik, menyederhanakan parameter, dan memberikan pilihan yang lebih fleksibel (agile) kepada kontraktor. Selain itu KKKS juga diberikan keleluasaan untuk beralih ke skema gross split maupun ke cost recovery.

Baca Juga: Lewat Skema Gros Split Terbaru, Pemerintah Pastikan KKKS Dapat Bagi Hasil 75-95% di Bisnis Migas RI

”Maka kemudian kita ramping dari 29 (komponen item) menjadi 5 item untuk diberikan keleluasaan bagi kontraktor untuk memilih jalur mana agar kemudian bisa kita mengoptimalkan dan percepatan terhadap proses lifting kita. Itu dari sisi lifting,” kata Bahlil.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: