Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Komitmen Green Mining, PTFI Laporkan 25% Emisi Karbon Berhasil Diturunkan dari Operasional Tambang

Komitmen Green Mining, PTFI Laporkan 25% Emisi Karbon Berhasil Diturunkan dari Operasional Tambang Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas melaporkan bahwa perusahaan telah berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 25% | Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas melaporkan bahwa perusahaan telah berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 25% dari kegiatan operasional tambang. Langkah agresif ini penting untuk mencapai target penurunan emisi karbon 30% di tahun 2030. 

”Jadi sampai saat ini sudah kira-kira 25% penurunan emisi gas karbon dan harapannya bukan hanya 30%, kami sedang merencanakan juga untuk lebih dari 30%,” ujar Tony pada acara BNI Investor Daily Summit di JCC Senayan, Selasa (08/10/2024).

Agresifitas penurunan emisi karbon tersebut sejalan dengan komitmen PTFI dalam menjalankan praktik Green Mining di tanah air. Langkah efektif yang telah dilakukan diantaranya, mengganti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan energi yang lebih bersih liquefied natural gas (LNG).

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Resmikan Produksi Smelter PT Freeport Indonesia, Menjadikan Perusahaan Tambang Tembaga Terintegrasi dari Hulu ke Hilir

Selanjutnya, PTFI juga mengganti operasional truck raksasa yang biasa mengangkut hingga muatan 300 ton dengan kereta listrik yang tidak menghasilkan emisi. PTFI juga menargetkan penanaman 12 ribu hektare tanaman mangrove dan tanaman biasa di lahan reklamasi tambang yang tidak aktif mau pun lokasi lain hingga tahun 2041. 

Selanjutnya, Chairman Indonesia Mining Association, Rachmat Makkasau menilai praktik Green Mining merupakan suatu keharusan dijalankan oleh tiap perusahaan tambang di Indonesia. 

Meski menjadi salah satu tantangan besar di bisnis tambang, tapi praktik ini bisa menjadi jalan yang tepat untuk dapat mengefisiensi biaya dari pengelolaan sumber daya. 

”Memang tantangan terbesar di mining. Tapi beberapa di tempat kita itu sudah mulai di Freeport, mengganti PLTU dengan PLTG. Kemudian di Harita, itu mereka membangun PLTS, di AMMAN sama juga mengganti PLTU-PLTG, dan di AMMAN sudah ada operasi dengan menggunakan PLTS, meskipun 26MW, tapi apa yang dilakukan tempat-tempat tambang itu sangat serius untuk mengurangi emisi karbon, dan ini tentunya pasti akan berjalan terus ke depannya,” tandas Rachmat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: