Kinerja Bitcoin Naik 38,82% Sepanjang 2024, Tak Kalah dengan Pasar Saham AS
Bitcoin terus menunjukkan kekuatannya sebagai instrumen investasi alternatif dengan kinerja yang solid sepanjang 2024. Berdasarkan data Bloomberg, dari 1 Januari hingga 9 Oktober 2024, Bitcoin (BTC) mengalami kenaikan harga sekitar 38,82%, meskipun pasar mengalami fluktuasi dan koreksi sepanjang periode tersebut.
Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin mengatakan performa Bitcoin sangat impresif terutama dalam kondisi suku bunga tinggi yang berlangsung sepanjang tahun. Ia tidak kalah menarik, sebagai instrumen investasi, dengan saham AS.
Baca Juga: Pasar Kripto Bersiap, The Fed Diprediksi Bakal Pangkas Suku Bunga Lagi
"Bahkan, performa kedua aset tersebut menjadi yang tertinggi dibandingkan instrumen investasi di pasar sekunder lainnya, terutama jika dibandingkan dengan instrumen berisiko tinggi lainnya," jelasnya, Rabu (9/10).
Adapun Fahmi menekankan pentingnya memperhatikan potensi aset global seperti Bitcoin dan saham AS sebagai instrumen investasi yang menarik bagi investor.
Kinerja positif Nasdaq dan S&P 500 di tengah ketidakpastian ekonomi AS menunjukkan ketangguhan pasar saham AS. Keduanya tak begitu dipengaruhi oleh ancaman resesi dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Khusus untuk aset kripto, Bitcoin mencatat salah satu kenaikan tertinggi di antara aset kripto lainnya. Sementara indeks kripto BGCI (BGCI) hanya naik sebesar 12,24% YTD dan Ethereum (ETH) mencatat kenaikan moderat sebesar 3,24% YTD. Angka ini hampir sama dengan kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 3,19%.
Meski Bitcoin mencatatkan kenaikan yang signifikan, Fahmi mengingatkan bahwa volatilitas Bitcoin tetap tinggi dibandingkan dengan saham AS yang mengalami pertumbuhan lebih stabil sepanjang tahun.
Dia menyatakan bahwa kebijakan moneter AS yang berpotensi melonggar dalam bentuk penurunan suku bunga pada bulan depan dapat mendukung tren positif di pasar saham dan kripto.
Baca Juga: Komitmen Capai Netral Karbon 2030, TBS Energi Utama Jual Seluruh Saham Dua Aset PLTU
"Ketika indeks dolar AS (DXY) turun pada Agustus, seiring ekspektasi penurunan suku bunga The Fed, emas, aset kripto, dan Nasdaq kompak menguat," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Aldi Ginastiar
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement