Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ditunjang Investasi, SKK Migas dan KKKS Optimistis Tingkatkan Eksplorasi

Ditunjang Investasi, SKK Migas dan KKKS Optimistis Tingkatkan Eksplorasi Kredit Foto: SKK Migas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sejak tahun 2021, tren investasi eksplorasi minyak dan gas bumi (Migas) terus meningkat dari USD0,6 miliar atau setara Rp9,42 triliun (kurs Rp15.700), meningkat 50% menjadi USD0,9 miliar atau setara Rp14,13 triliun di tahun 2023.

Pemerintah tahun ini menargetkan meningkat 100% menjadi USD1,8 miliar setara Rp28,26 triliun. Hasilnya adalah sepanjang 2 tahun terakhir, Indonesia mendapatkan banyak temuan migas, termasuk 2 giant discovery Geng North dan Layaran-1 di tahun 2023. Hal ini dibahas pada kegiatan Indonesia Exploration Forum (IEF), di Surabaya pada 14 hingga 15 Oktober 2024.

Baca Juga: Tarik Investor Migas, Pemerintah Pangkas 320 Izin Jadi 140 Saja

Tenaga Ahli Komisi Pengawas Menteri ESDM Shinta Damayanti menyampaikan bahwa keberhasilan ekpslorasi saat ini adalah hasil kerja 6 tahun yang lalu, dimulai di tahun 2018 dengan kegiatan G&G days, kemudian berlanjut di tahun 2019 hingga 2021 dengan kegiatan data vintage, data quality, basin modelling, updating prospective area dan lainnya. Shinta menambahkan di tahun 2022 muncul new exploration portofolio dan new exploration drilling campaign hingga kemudian di tahun 2023 ditemukan big fish dan giant discoveries.

Shinta menambahkan short term milestone seperti data regulation revision, optimization café GGR, play based working group dan lainnya. Kemudian mid term milestone seperti new acquisition in big fish potential area seperti FTG 250 ribu km2, mega survey 2D sepanjang 32.000 km, 11 studi di 20 basin dan lainnya. 

Selanjutnya long term milestone dengan big fish discoveries dengan temuan diatas 100 MMBOE seperti Timpan, Manpatu, Hidayah dan lainnya, Giant Discovery temuan diatas 500 MMBOE seperti Geng North dan Layaran-1. Untuk tahun 2024, pemboran dengan target besar ada di Tangkulo-1, Astrea-1, Neb Base-3, Layaran-2, West Beluga-1, GQY-1, Ambar-4, Tedong-1, NK-1, dan lainnya.

Semantara itu Ahmad Najihal Amal VP Exploration Technical Excellence & Coordination Pertamina Hulu Energi menyampaikan bahwa strategi Pertamina difokuskan pada kegiatan eksplorasi yang masif dan agresif dengan 3 (tiga) fokus yaitu proyek offshore seperti Sulawesi Tengah, strategic partnership dengan kolaborasi bersama international oil companies (IOC) dan menetapkan target eksplorasi secara agresif. Ketiga strategi tersebut didukung dengan penyiapan SDM, sistem, data & analitik serta teknologi.

Feriyanto VP Exploration Medco E&P menyampaikan bahwa Medco fokus pada cekungan yang sudah terbukti dengan tetap melihat peluang lain untuk tumbuh. Terdapat 3 (tiga) strategi yang dilakukan Medco yaitu strategi eksplorasi, investasi dan operasional yang efisien, serta membangun strategi kemitraan dan kolaborasi dengan pihak lain.

Adapun Fuji Koesumadewi, Direktur Eksplorasi dan Pengembangan PGN Saka menyampaikan strategi untuk kedepan meliputi antara lain menjaga produksi, meningkatkan aktifvitas eksplorasi, mengimplementasikan teknologi dan membangun kolaborasi dan kemitraan. Untuk peningkatan eksplorasi PGN Saka melakukan langkah-langkah antara lain akselerasi Komitmen Kerja Pasti (KKP), pemboran sumur eksplorasi, akuisisi data seismik, dan eksplorasi di Timur Indonesia untuk mendapatkan potensi temuan besar.

Hendraman VP Geoscience EMP menyebutkan strategi EMP dalam upaya peningkatan eksplorasi dan penemuan migas dimasa yang akan datang meliputi akuisisi aset baru, pemboran eksplorasi hingga implementasi strategi eksplorasi yang baru dimasa yang akan datang.

Baca Juga: Miliki Potensi Besar, Bos SKK Migas: Indonesia Timur Masih Perawan, Perlu di Eksplorasi Gas

Doni Argiyanto Senior Exploration & Exploitation Manager Sele Raya Belida menyampaikan bahwa keberhasilan pemboran eksplorasi harus dijaga jangan sampai dry hole, oleh karena itu program eksplorasi harus disiapkan dengan baik dan harus memitigasi risiko dengan baik. Kemudian juga menjaga biaya-biaya operasiuntuk tetap efisien.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: