Anindya Bakrie Tegaskan Kadin akan Fokus Pemberdayaan Daerah dan Tarik Investasi untuk Pertumbuhan Ekonomi 8%
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di bawah kepemimpinan Anindya Bakrie periode 2024-2029 menegaskan komitmennya untuk memberdayakan ekonomi daerah serta menarik lebih banyak investasi demi mendukung target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8% dalam lima tahun mendatang. Hal ini disampaikan oleh Anindya dalam acara "Dialog Ekonomi Kadin" yang diselenggarakan di Menara Kadin Indonesia, Kuningan, Jakarta, Rabu (23/10).
Anindya menjelaskan bahwa untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang diharapkan, Kadin Indonesia akan memaksimalkan peran daerah melalui kolaborasi antara Kadin Provinsi dan Anggota Luar Biasa (ALB), yang terdiri dari berbagai asosiasi dan himpunan usaha.
"Salah satu kekuatan utama Kadin adalah jaringannya di seluruh provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia. Mereka adalah ujung tombak yang menggerakkan ekonomi lokal di lebih dari 580 daerah. Kita harus memastikan bahwa Kadin di tingkat daerah ini memiliki kapabilitas yang kuat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Di sisi lain, ALB yang terdiri dari asosiasi dan himpunan juga berperan penting dalam memberikan masukan serta kebijakan yang dibutuhkan dunia usaha," ujar Anindya Bakrie, Ketua Umum Kadin Indonesia.
Lebih lanjut, Anindya menegaskan bahwa Kadin akan mengambil peran aktif dalam mendukung investasi berkelanjutan, dengan fokus pada industri berbasis clean energy dan berorientasi ekspor. "Saat ini, tantangan terbesar kita adalah memastikan bahwa investasi yang masuk tidak hanya berjumlah besar, tetapi juga berkelanjutan dan memberikan manfaat jangka panjang. Kadin akan terus bekerja sama dengan pemerintah dan pelaku usaha untuk membangun industri yang ramah lingkungan dan dapat meningkatkan daya saing kita di pasar global. Kami juga berharap dapat segera bertemu dengan Presiden Prabowo untuk menyampaikan rencana-rencana strategis ini, terutama menjelang KTT APEC di Lima, Peru, dan G20 di Brasil yang akan menjadi momen penting bagi Indonesia untuk membuka lebih banyak pasar dan menarik investasi baru," tambah Anindya.
Baca Juga: Kadin akan Buat MoU dengan GP Ansor, Ini Penjelasan Anindya Bakrie
Sementara itu, Rosan P. Roeslani, Ketua Dewan Kehormatan Kadin Indonesia yang juga menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM, menegaskan pentingnya investasi dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, pertumbuhan sebesar 7-8% hanya bisa dicapai melalui dua komponen utama, yaitu investasi dan ekspor.
"Kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8% dalam lima tahun ke depan adalah besarnya investasi yang bisa dilakukan oleh sektor swasta, BUMN, maupun investor asing. Tanpa investasi yang signifikan, sulit bagi kita untuk mencapai target tersebut. Oleh karena itu, strategi utama kami adalah menarik investasi yang berkelanjutan dan membangun industri berbasis energi bersih serta berorientasi ekspor," jelas Rosan.
Rosan juga menyoroti tiga faktor kunci yang harus dipenuhi untuk menarik lebih banyak investasi. "Pertama, kepastian hukum yang jelas dan implementasi yang konsisten. Kedua, stabilitas, baik politik, keamanan, maupun sosial, karena investor butuh jaminan bahwa mereka bisa beroperasi dengan aman dan lancar. Ketiga, setiap investasi harus memberikan keuntungan. Ini bisa kita capai dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia kita agar lebih produktif dan memiliki daya saing global," tambah Rosan.
Chairul Tanjung, Ketua Dewan Usaha Kadin Indonesia, turut menekankan pentingnya peran dunia usaha dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, Kadin pusat, Kadin provinsi, dan Kadin kabupaten/kota akan memainkan peran penting dalam memanfaatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
"Sekitar 80% dari target pertumbuhan ekonomi 8% ini akan sangat bergantung pada peran dunia usaha. Kadin, sebagai satu-satunya wadah dunia usaha berdasarkan UU No. 1 tahun 1987, memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan dunia usaha bisa bergerak bersama-sama mencapai target ini. Melalui investasi dan ekspor, kami yakin kita bisa mencapai pertumbuhan yang diharapkan," ujar Chairul.
Dalam kesempatan yang sama, Hashim S. Djojohadikusumo, Ketua Dewan Penasihat Kadin Indonesia, menegaskan bahwa kebijakan ekonomi Presiden Prabowo Subianto akan mengedepankan ekonomi Pancasila yang prorakyat dan probisnis.
"Kebijakan ekonomi Pak Prabowo akan selalu berlandaskan pada prinsip Pancasila, yang tidak hanya memikirkan kepentingan bisnis, tetapi juga kesejahteraan rakyat. Salah satu prioritas utama adalah pengentasan kemiskinan, yang diupayakan melalui program-program seperti penyediaan makanan bergizi gratis dan pembangunan perumahan rakyat. Kami yakin bahwa dengan kebijakan yang tepat, masyarakat miskin akan hidup lebih sejahtera dan bermartabat, dengan akses yang lebih baik terhadap kesehatan, pendidikan, dan pangan," kata Hashim.
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting di dunia usaha, termasuk para anggota Dewan Kehormatan seperti Aburizal Bakrie, Suryo Bambang Sulisto, dan Adi Putra Tahir. Turut hadir pula pengusaha nasional seperti Rahmat Gobel, serta sejumlah tokoh lain yang masuk dalam jajaran Dewan Pengurus Kadin Indonesia Masa Bakti 2024-2029.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement