Indonesia berhasil menyelenggarakan dua forum internasional bergengsi sekaligus, yakni High Level Forum on Multi Stakeholder Partnerships (HLF MSP) dan Indonesia Africa Forum (IAF) ke-2, yang berlangsung pada 1-3 September 2024 di Nusa Dua, Bali. Forum ini menghasilkan 32 kesepakatan bisnis dan kerja sama dengan total nilai mencapai US$3,5 miliar, memperkuat hubungan antara Indonesia dan negara-negara Afrika.
Menurut Filmon Leonard Warouw, Pelaksana Harian Direktur Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum, dan Keamanan Kementerian Komunikasi dan Digital, kesepakatan-kesepakatan ini menjadi landasan penting untuk memastikan keberlanjutan dampak positif bagi masyarakat Indonesia.
"Tantangan berikutnya adalah memastikan implementasi efektif dari kesepakatan yang telah dicapai guna memberikan dampak nyata bagi masyarakat," jelasnya dalam Forum Literasi Politik, Hukum, dan Keamanan Digital (FIRTUAL) bertema "Mewujudkan Bandung Spirit 2063" di Denpasar, Bali (23/10).
Baca Juga: Telkom Buktikan Kualitas Layanan Telekomunikasi Terbaik pada Gelaran HLF MSP & IAF 2024
Pertemuan HLF MSP, yang mengusung tema "Strengthening Multi-Stakeholder Partnerships: Towards a Transformative Change", mempertemukan pemerintah, sektor swasta, organisasi internasional, dan masyarakat sipil untuk membahas isu-isu global, seperti perubahan iklim, ketimpangan sosial-ekonomi, serta transformasi digital. Sedangkan, IAF ke-2 mengangkat tema "Bandung Spirit for Africa's Agenda 2063", menghidupkan kembali semangat solidaritas negara berkembang yang tercetus dalam Konferensi Asia-Afrika 1955 di Bandung.
"Tidak hanya kerja sama bisnis, tetapi juga komitmen bersama untuk mendukung Sustainable Development Goals (SDGs). Bahkan, kami berhasil menjual pesawat dan peralatan militer," tambah Filmon.
Kesuksesan penyelenggaraan forum ini memperkokoh posisi Indonesia di kancah internasional, setelah sebelumnya menjadi tuan rumah G20 Presidency 2022 dan ASEAN Chairmanship 2023. Hal ini, menurut Anak Agung Mia Intentilia, Dosen Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas), memberikan dampak positif bagi hubungan Indonesia dengan negara-negara Afrika.
"Bandung Spirit 2063 diharapkan dapat mempererat perdagangan dan kerja sama, khususnya melalui Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular," ujar Mia.
Ia menambahkan, kesepakatan yang dicapai berfokus pada sektor ekonomi, energi, kesehatan, hingga pertambangan, dengan tujuan mendukung kesejahteraan bersama negara-negara berkembang.
Generasi muda juga memainkan peran penting dalam menyebarluaskan semangat Bandung Spirit melalui edukasi, kolaborasi ekonomi kreatif, dan aktivitas di media sosial. Trya Wahyudha, Praktisi Komunikasi dan Key Opinion Leader, menjelaskan bahwa partisipasi aktif dalam forum-forum internasional dapat membuka wawasan dan memperkuat peran anak muda dalam menyuarakan isu-isu nasional dan internasional.
"Saya merasakan keuntungan besar ketika ikut serta dalam acara ini, dan sekarang lebih termotivasi untuk menyebarkan pesan-pesan penting kepada publik," ujarnya.
Kesuksesan HLF MSP dan IAF ke-2 menjadi bukti bahwa kerja sama internasional dan kolaborasi multi-pemangku kepentingan sangat penting dalam menghadapi tantangan global dan mencapai SDGs. Keberlanjutan dari semangat Bandung Spirit menjadi pondasi kuat bagi Indonesia untuk terus memperkuat posisinya di kancah global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement