PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) berhasil mencatatkan peningkatan laba usaha yang signifikan sebesar 57% secara tahunan, mencapai Rp 783 miliar pada Januari-September 2024. Pertumbuhan ini didorong oleh kenaikan pendapatan premi bruto sebesar 26% menjadi Rp 6,9 triliun, serta pendapatan underwriting yang mencapai Rp 2,3 triliun atau naik 17% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Kinerja positif ini juga dipengaruhi oleh peningkatan pendapatan usaha lainnya, termasuk dari jasa penyewaan properti, survei, dan penjualan kendaraan, yang naik 21% menjadi Rp 420 miliar. Total pendapatan TUGU tercatat naik 16% secara tahunan menjadi Rp 3,2 triliun hingga September 2024, sementara beban tetap terkendali dengan kenaikan hanya 6%.
Baca Juga: Prospek Sektor Asuransi Umum Menjanjikan, Analis Rekomendasikan Saham TUGU, Segini Target Harganya!
“Memang ada peningkatan dari sisi core operating profit di tahun ini, hal ini disebabkan karena di saat premi tumbuh signifikan, loss ratio TUGU terjaga di bawah 60%. Ada perbaikan yang nyata sehingga beban klaim dapat turun dan mendongkrak profitabilitas” kata Annisa Septiwijaya, research analyst Shinhan Sekuritas.
Segmen asuransi kebakaran, properti, energi (onshore), dan penerbangan menjadi pendorong utama pertumbuhan. Segmen kebakaran bahkan menyumbang 43% dari total premi bruto dan berkontribusi 59% pada hasil underwriting, menunjukkan penguatan pangsa pasar TUGU di segmen ini.
“Artinya marjin underwriting yang dibukukan dari segmen ini semakin tebal. Ini juga menunjukkan pangsa pasar TUGU yang semakin membaik untuk segmen asuransi kebakaran dan properti yang memiliki sumbangsih terbesar premi asuransi umum di Indonesia” kata Annissa.
Baca Juga: TUGU Jadi Asuransi Umum dengan Likuiditas Paling Solid, Ini Buktinya
Sementara itu dari sisi laba bersih yang diatribusikan untuk pemilik entitas induk, TUGU mengantongi Rp 552 miliar hingga akhir September 2024. Terdapat penurunan 51% dibanding tahun yang lalu. Namun hal ini disebabkan karena TUGU tidak lagi membukukan pendapatan sekali waktu dari kemenangan kasus atas Citibank (N.A). “Tanpa pendapatan lain-lain, laba bersih TUGU sebenarnya melesat 115% sepanjang Januari-September 2024. Selain itu, kinerja 9 bulan juga menunjukkan bahwa sumber dari laba memang dari core operation yang semakin membaik” kata Nurwachidah, research analyst Phintraco Sekuritas. Nur juga menjelaskan laba bersih yang diatribusikan untuk pemilik entitas induk TUGU 9 bulan ini bahkan mencapai 79% dari estimasi laba bersih konsensus, artinya pencapaiannya di atas ekspektasi. Ini merupakan kinerja yang positif dan Ia optimis di sepanjang tahun 2024, TUGU dapat mengantongi setidaknya laba bersih sebesar Rp 700 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement