Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

CNGR Sukses Produksi Nikel Katoda di Indonesia, Jadi yang Pertama di Asia Tenggara

CNGR Sukses Produksi Nikel Katoda di Indonesia, Jadi yang Pertama di Asia Tenggara Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

CNGR Advanced Material Co, perusahaan asal China yang berfokus pada produksi bahan baterai sukses memproduksi nikel katoda yang diproduksi di Indonesia. Produk turunan nikel ini merupakan yang pertama di Asia Tenggara dan ketiga di Asia setelah Jepang dan Cina. 

Direktur Hubungan Masyarakat CNGR Indonesia Magdalena Veronika menyampaikan produk ini telah terdaftar di London Metal Exchange pada Bulan Mei 2024. 

”Dan ini merupakan yang pertama di Asia Tenggara, Indonesia menjadi yang pertama di Asia Tenggara dan juga yang ketiga di Asia setelah Jepang dan China. Nah ini menjadi penting kenapa? Karena di seluruh dunia manufaktur untuk nikel katoda itu tidak banyak, dari ratusan negara di dunia hanya 30 manufaktur dan salah satunya Indonesia,” ujar Veronika di Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Ditjen Minerba), Jakarta, Rabu (30/10/2024).

Inisiasi ini merupakan hasil dari diversifikasi metode berbasis Research and Development (RnD) yang berhasil dilakukan oleh CNGR melalui teknologi oxygen enriched side-blown furnace (OESBF). Pada saat yang sama, lini produksi ini juga memiliki keunggulan biaya rendah, konsumsi energi rendah, dan output tinggi, yang secara efektif.

Baca Juga: MIND ID Siap Pimpin Ekosistem Baterai Dunia

Veronika menerangkan melalui OESBF, nikel matte yang dihasilkan diubah menjadi nikel sulfat. Nikel sulfat yang dielektrolisis kemudian diubah menjadi nikel katoda. 

Nikel katoda tersebut bisa dimanfaatkan sebagai komponen dalam peralatan medis, penerbangan, militer, pertahanan, otomotif, manufaktur, katalis, pemrosesan industri magnetik, pelapis termal dan dingin. 

Teknologi OEBSF tersebut telah berhasil di commissioning dua kali, terhitung pada tahun 2022 dan tahun Q1 2024 ini. Penerapannya dilakukan pada smelter milik CNGR yang berada di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi tengah.

Saat ini melalui OESBF, CNGR mampu memproduksi low grade nikel matte sebesar 20 ribu ton. CNGR kata Veronika menargetkan hingga akhir tahun ini atau sampai awal tahun depan menargetkan produksi high grade nikel matte 70% dari teknologi OESBF.

”Sekarang untuk yang 20 ribu ton sekarang full production ya fase 1 Jadi fase 2 nya sekarang lagi bangun, karena fase 1 kita ini goal kan dulu teknologinya secara industrinya,” tutup Veronika. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: