- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Pendapatan MTDL Tembus Rp17,2 Triliun, Segmen Distribusi Jadi Pendorong Utama
Emiten teknologi dan solusi digital, PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL), berhasil mencatat kenaikan laba bersih sebesar 13,3% pada sembilan bulan pertama tahun 2024, mencapai Rp455,4 miliar dibandingkan Rp401,8 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kinerja positif ini didorong oleh peningkatan signifikan di unit bisnis distribusi, yang mencatat pendapatan sebesar Rp13,5 triliun atau meningkat 18,3% secara year-on-year (YoY).
Total pendapatan MTDL hingga kuartal III 2024 tercatat sebesar Rp17,2 triliun, naik 14,1% dibandingkan periode yang sama di 2023. Kenaikan ini terutama ditopang oleh peningkatan permintaan di segmen konsumer untuk produk PC, notebook, dan smartphone yang mengalami lonjakan pangsa pasar dari salah satu merek utama yang didistribusikan oleh perusahaan.
Baca Juga: Cisadane Sawit Raya Berhasil Cetak Laba Bersih Rp125 Miliar di Tengah Kondisi Menantang
Sementara itu, unit bisnis solusi & konsultasi mengalami penurunan pendapatan sebesar 4,1%, menjadi Rp4,2 triliun. Meski demikian, menjelang pembentukan kabinet pemerintahan baru, order booking di segmen ini menunjukkan peningkatan. "Kami melihat peluang signifikan dari kebutuhan solusi TIK, khususnya pada Cloud, Business Application, Digital Business Platform, dan Cybersecurity," ujar Presiden Direktur MTDL, Susanto Djaja.
MTDL juga memperkuat langkah strategisnya melalui kerja sama dengan FPT-IS, pemimpin teknologi Asia Tenggara, untuk mengembangkan solusi keamanan siber, kecerdasan buatan (AI), dan software development. Dengan kolaborasi ini, perusahaan menargetkan percepatan adopsi teknologi keamanan siber dan AI di Indonesia, didukung oleh kapabilitas lokal MTDL dan keahlian regional FPT-IS.
Baca Juga: Emiten Cat Milik Crazy Rich Hermanto Tanoko Raih Laba Double-Digit, Ini Rahasia Suksesnya!
Selain kolaborasi strategis, MTDL juga menyiapkan belanja modal sebesar Rp120 miliar untuk memperbesar kapasitas pusat logistik di Cibitung, yang penggunaannya kini mencapai lebih dari 90%. Peningkatan kapasitas ini diharapkan mampu mendorong penjualan produk dan memperluas portofolio perusahaan.
“Strategi kami untuk terus adaptif dalam menyediakan solusi dan produk sesuai kebutuhan pasar telah terbukti efektif. Kolaborasi dengan FPT-IS dan pengembangan fasilitas logistik adalah langkah serius kami untuk menjadi perusahaan TIK terbesar di Indonesia,” ujar Susanto.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement