Belakangan, ada dua kabar yang tak sedap menerpa Badan Pengusahaan (BP) Batam. Pertama, lembaga pemerintah pusat yang baru saja genap berumur 53 tahun ini dituduh telah menerima duit Uang Wajib Tahunan (UWT) dari PT. Makmur Elok Graha (MEG) atas pengalokasian lahan di Rempang.
Lalu isu tak sedap yang kedua, BP Batam juga dituduh menggelontorkan semua duitnya untuk Proyek Rempang Eco-City.
Yang membikin makin tak sedap, UWT itu disebut telah mengalir sejak 20 tahun silam. Sontak saja BP Batam tak terima dan membantah tuduhan itu.
Kepala Biro Humas, Promosi Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait menyebut, pengalokasian lahan di Rempang sebagai kawasan Proyek Strategis Nasional (PSN) masih menunggu proses penurunan status lahan, dari yang semula Hutan Produksi Dapat Dikonversi (HPK) menjadi Areal Penggunaan Lain (APL). Gimana pula UWT berlaku bila status lahan masih kawasan hutan.
"Jadi isu itu enggak benar. Nanti kalau status lahan itu telah berubah menjadi APL, barulah bisa diurus Hak Penggunaan Lahan (HPL)nya. Setelahnya, baru bisa dialokasikan kepada PT MEG," ujar perempuan yang karib disapa Tuty ini, kemarin.
Tuty juga membantah tuduhan kedua. Dia menyebut bahwa alokasi anggaran BP Batam 2024, telah ada porsinya masing-masing, sesuai kebutuhan. Misalnya untuk pembangunan jalan, hingga proyek-proyek strategis lain yang bertujuan untuk mendukung iklim investasi di Batam.
"Selain Rempang, kami juga memiliki pekerjaan lain yang mesti diselesaikan, sesuai rencana strategis pembangunan yang telah diajukan dan disepakati bersama," katanya.
Magister Manajemen Universitas Batam ini pun mengajak semua masyarakat Kota Batam untuk tidak terprovokasi oleh isu miring yang sengaja ditebar oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
Biar iklim investasi di Batam tetap kondusif, dengan begitu pertumbuhan ekonomi daerah akan lebih baik ke depannya.
"Mari bersama-sama kita jaga situasi Batam ini tetap aman dan kondusif. BP Batam akan selalu menghadirkan kinerja terbaik untuk terus mendukung ekonomi Batam menjadi lebih baik," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Romus Panca
Editor: Abdul Aziz
Advertisement