Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cetak Laba Bersih US$273 Juta, Bos MedcoEnergi Ungkap Faktor Pendorongnya

Cetak Laba Bersih US$273 Juta, Bos MedcoEnergi Ungkap Faktor Pendorongnya Kredit Foto: Djati Waluyo
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) melaporkan kinerja keuangan dan operasional yang kuat untuk periode sembilan bulan pertama 2024. Perseroan mencatat peningkatan laba bersih sebesar 9,93% menjadi US$273 juta dari US$242 juta pada kuartal III 2023. 

Sejalan dengan capaian laba, pendapatan MedcoEnergi pun naik sebesar 6,83% menjadi US$1,78 miliar dari sebelumnya US$1,66 miliar. Hal tersebut dikontribusikan sebesar US$1,74 miliar dari pendapatan dari kontrak dengan pelanggan, dan US$36,98 juta dari pendapatan keuangan. 

EBITDA tercatat sebesar US$979 juta, dengan rasio utang bersih terhadap EBITDA sebesar 1,7x. Posisi kas Medco mencapai AS$672 juta per akhir kuartal III.

"Saya senang mengumumkan kinerja operasional dan keuangan yang solid di kuartal ini. Hal ini didorong oleh keberhasilan penyelesaian proyek-proyek utama di Suban, Meliwis, dan West Belut,” kata CEO MedcoEnergi, Roberto Lorato, Jakarta, Jumat (1/11/2024). 

Lebih lanjut Ia menambahkan bahwa proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi Ijen dan PLTS Bali pun terus berkembang, dan Medco telah memperoleh Conditional License untuk mengimpor 600 MW tenaga surya melalui konsorsium Pacific Medco Solar Energy.

Baca Juga: Komitmen MedcoEnergi Dukung Transisi Energi

Dari sektor minyak dan gas, Medco mencatat produksi minyak dan gas sebesar 153 ribu barel setara minyak per hari (mboepd). Angka ini sedikit menurun dari 2023, dipengaruhi oleh penurunan hak kelola di Corridor dan divestasi aset di Vietnam, namun terbantu oleh akuisisi di Oman. Produksi terbagi menjadi 27% minyak dan 73% gas.

Rata-rata biaya produksi per unit tercatat sebesar AS$7,7 per boe, dengan belanja modal sektor minyak dan gas sebesar AS$249 juta yang dialokasikan pada proyek di Natuna, Corridor, Oman 60, dan Ijen. 

Beberapa proyek utama juga mulai beroperasi pada kuartal ketiga, seperti proyek di Corridor Suban 27, Madura Meliwis, dan platform Natuna West Belut yang telah mendukung pengiriman gas pertama di bawah kontrak baru. Medco juga memperoleh blok eksplorasi baru, PSC Amanah, di Sumatra Selatan, yang dekat dengan blok PSC Corridor dan South Sumatra yang telah beroperasi.

Sementara, untuk sektor ketenagalistrikan divisi Medco Power menghasilkan penjualan listrik sebesar 2.961 GWh, di mana 21% berasal dari sumber energi terbarukan. Meskipun angka penjualan sedikit turun akibat shutdown PLTGU Riau pada Agustus, belanja modal sebesar AS$51 juta telah dialokasikan untuk pengembangan proyek Panas Bumi Ijen, PLTS Bali Timur berkapasitas 25 MWp, dan ekspansi Batam ELB menjadi Combined Cycle Power Plant (CCPP).

Baca Juga: Emiten Cat Milik Crazy Rich Hermanto Tanoko Raih Laba Double-Digit, Ini Rahasia Suksesnya!

Konsorsium Pacific Medco Solar Energy mendapatkan izin bersyarat dari Energy Market Authority Singapura untuk mengimpor 600 MW tenaga surya ke negara tersebut, dan Medco Power juga memperoleh izin eksplorasi panas bumi di Samosir, Sumatra Utara, yang berdekatan dengan operasi panas bumi Sarulla.

Adapun, dari Amman Mineral Internasional divisi pertambangan menunjukkan hasil yang signifikan, dengan produksi tembaga mencapai 335 juta pon (Mlbs) atau meningkat 68% dari tahun sebelumnya, dan produksi emas sebesar 708 ribu ons (Koz), naik 173% dari periode yang sama tahun lalu. Harga tembaga juga stabil pada AS$4,2 per pon. 

Proyek smelter di Nusa Tenggara Barat telah selesai dibangun pada Mei dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada September, memperkuat komitmen perusahaan terhadap pengembangan industri hilir di sektor pertambangan.

Direktur Utama Medco, Hilmi Panigoro, menyampaikan apresiasinya atas hasil positif perusahaan. ”Saya bersyukur dengan hasil operasional dan keuangan kami. Upaya berkelanjutan MedcoEnergi untuk mendukung masa depan energi yang berkelanjutan telah mendapatkan pengakuan positif dari para investor dan lembaga pemeringkat."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: