Pasar saham Indonesia mengalami tekanan signifikan selama sepekan terakhir. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode 28 Oktober—1 November 2024, kapitalisasi pasar mengalami penurunan sebesar 2,23%, merosot dari Rp12.888 triliun menjadi Rp12.601 triliun. Penurunan ini juga tercermin dalam pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melemah 2,46% ke level 7.505,257 dari posisi 7.694,660 pada pekan sebelumnya.
Rata-rata nilai transaksi harian turut mencatatkan penurunan sebesar 5,4%, dengan total transaksi harian kini sebesar Rp11,31 triliun dibandingkan pekan sebelumnya yang mencapai Rp11,96 triliun. Penurunan juga tercatat pada frekuensi transaksi harian yang menyusut 7,61% menjadi 1,268 juta transaksi dari 1,372 juta transaksi pada pekan sebelumnya.
Baca Juga: Jelang Akhir Pekan, IHSG Ditutup Ambruk ke Level 7.505
Selain itu, volume transaksi harian Bursa pun mengalami penurunan signifikan sebesar 21,39%, yakni dari 27,31 miliar lembar saham menjadi 21,47 miliar lembar saham. “Pelemahan ini menunjukkan adanya sentimen negatif yang cukup besar di pasar, sehingga mempengaruhi volume dan frekuensi transaksi,” jelas seorang analis pasar.
Pergerakan investor asing juga mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp114,90 miliar selama sepekan. Namun, secara kumulatif sepanjang tahun 2024, investor asing masih mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp38,254 triliun. Penjualan bersih oleh investor asing ini menjadi sinyal kehati-hatian mereka terhadap volatilitas pasar yang belakangan ini cukup tinggi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement