Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

KADIN DKI Bahas Masa Depan Jakarta Jelang Pilkada

KADIN DKI Bahas Masa Depan Jakarta Jelang Pilkada Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tiga calon gubernur DKI Jakarta saling memaparkan ide dan gagasannya bila kelak memimpin Jakarta, dalam acara 'KADIN DKI Jakarta Mencari Pemimpin Baru di DKJ' di Menara Bank Mega, Jakarta, Rabu (6/11/2024). 

Dipandu langsung oleh Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DKI Jakarta Diana Dewi, ketiga calon pemimpin Jakarta memaparkan apa saja gagasan mereka terkait kemajuan Jakarta yang sudah tidak lagi menjadi Ibu Kota Negara. 

Diana menilai, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 tidak hanya berdampak pada aspek teknis, tetapi juga membawa pengaruh besar secara fundamental. Momen krusial ini berpotensi mempengaruhi keputusan investasi, terutama bagi investor asing yang cenderung bersikap lebih hati-hati dalam menyikapi perubahan politik.

"Pilkada Serentak menjadi momentum krusial yang dapat mempengaruhi keputusan investasi, terutama oleh investor asing," tutur Diana Dewi dalam keterangan persnya, di Jakarta, Senin (29/9/2024).

Dirinya menegaskan, peran seorang pemimpin daerah sangat penting, karena bukan hanya menjalankan roda pemerintahan tapi juga untuk menciptakan iklim usaha kondusif. Dengan begitu, bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Secara kritis, Diana Dewi mengatakan, banyak tantangan Jakarta untuk menjadi Kota Global. "Tidak mudah menjadikan Jakarta menjadi kota global karena sifatnya yang heterogen. Belum lagi kota ini tidak memiliki sumber daya alam seperti yang dimiliki daerah lainnya. Untuk itu, dibutuhkan kebijakan komprehensif yang bersifat holistik," kata Diana Dewi. 

Dia mengharapkan pemimpin Jakarta ke depannya bisa membuat ekonomi tumbuh dan meningkatkan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

Baca Juga: Ketum Kadin Anindya Pastikan Dampingi Lawatan Perdana Presiden dan Para Menteri Ke Luar Negeri

Atasi kesenjangan

Tak hanya itu, Ketum KADIN DKI juga berharap Jakarta memiliki pemimpin yang mengerti kondisi dewasa ini. Diakuinya, kesenjangan sosial di Jakarta masih nampak. 

"Heterogenitas Jakarta membuatnya sulit diprediksi. Untuk itu, dibutuhkan sosok pemimpin yang tepat. Bila pemimpin yang akan datang mengerti tentang kondisi Jakarta, saya rasa warga sudah tidak ada lagi yang miskin," yakinnya.

Diana berharap pemimpin yang akan datang mampu menghapuskan (kesenjangan). Tidak ada lagi kondisi seperti itu (kesenjangan). Jakarta jangan dilihat dari kawasan Sudirman-Thamrin saja, masih banyak kampung-kampung dan pelosok," urainya.

Baca Juga: Kadin Jatim Minta Presiden Prabowo Batalkan Kebijakan Kemenkes yang Mengancam Industri Hasil Tembakau

Adu gagasan

Cagub nomor urut 1 Ridwan Kamil berjanji akan menjadikan Jakarta sebagai Kota Global layaknya Singapura. Juga nantinya akan menjadi pusat konser hingga festival internasional. Dirinya juga akan berupaya mengentaskan kemiskinan dan stunting serta makanan bergizi bagi ibu hamil. 

Sementara Cawagub nomor urut 2 Kun Wardana Abyoto siap menyajikan internet gratis bagi warga Jakarta, termasuk memproteksi pengguna internet dari konten-konten berbau pornografi dan judi online (judol). Selain itu, Kun yang berduet dengan Dharma Pongrekun ini bakal memangkas tingkat pemutusan hubungan kerja (PHK) sampai 1.000%, dengan cara meningkatkan keterampilan dan keahlian pekerja.

Pada bagian lain, cagub nomor urut 3 Pramono Anung Wibowo berencana membuat program Makan Pagi Bergizi Gratis kepada siswa-siswi di sekolah dan gratis. Juga akan membentuk pasukan putih yang bertugas membantu puskemas dalam memudahkan lansia mendapat akses kesehatan. Kehadiran pasukan putih ini juga diyakini akan membuka lapangan kerja dengan daya serap yang besar. Pramono juga melontarkan ide menghadirkan hunian terjangkau dengan membangunnya secara vertikal, satu atap dengan sekolah, kantor kelurahan atau puskesmas.

Diana Dewi mengatakan, pemaparan para calon pemimpin Jakarta ini menjadi masukan berharga, baik bagi kalangan pengusaha maupun warga Jakarta. 

"Meski tidak lagi menjadi Ibu Kota Negara, Jakarta tetap akan menjadi primadona dan penopang ekonomi nasional. Peran seorang pemimpin daerah sangat penting. Bukan hanya menjalankan roda pemerintahan, tapi juga untuk menciptakan iklim usaha kondusif. Dengan begitu, bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: