Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenparekraf Fasilitasi 46 Usaha Jasa Pariwisata Ikuti WTM London 2024

Kemenparekraf Fasilitasi 46 Usaha Jasa Pariwisata Ikuti WTM London 2024 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) kembali berpartisipasi dalam World Travel Market (WTM) London 2024. | Kredit Foto: Dok. Kemenparekraf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebagai upaya memperkuat capaian target kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) ke Indonesia tahun 2024, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) kembali berpartisipasi dalam World Travel Market (WTM) London 2024.

Acara tersebut berlangsung di Excel, London, Inggris, pada 5-7 November 2024, dimana Kemenparekraf  menghadirkan Paviliun Indonesia seluas 180 m2 dengan posisi booth di Hall N9-220, dengan kerja sama Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta dan Dinas Kepemudaan, Olahraga, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Papua Barat Daya.

Baca Juga: Sangat Penting Bagi Keberlangsungan Ekonomi, 12 Program Prioritas KemenKop Dukung Asta Cita Prabowo

“Kami memfasilitasi 46 usaha jasa pariwisata meliputi biro perjalanan wisata dan usaha jasa akomodasi yang tersebar dari beberapa provinsi di Indonesia dengan mengimplementasikan konsep collaborative marketing sebagai usaha promosi bersama dalam menjadikan Indonesia sebagai top of mind di originasi,” kata Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Ni Made Ayu Marthini, dikutip dari siaran pers Kemenparekraf, Kamis (8/11).

Made menjelaskan, Inggris merupakan pasar utama wisatawan Eropa ke Indonesia dengan jumlah wisatawan terbanyak mencapai 267.403 wisatawan selama periode Januari – Agustus 2024. Angka itu tercatat meningkat sebesar 19,55 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2023, diikuti oleh Prancis, Belanda, Jerman, dan Rusia. 

Dari segi pengeluaran, wisatawan Inggris cukup besar dengan membelanjakan 3.394 dolar AS dari setiap kunjungan dan merupakan peringkat tiga terbesar di dunia.

“Berdasarkan data kunjungan dan pengeluaran tersebut, kami berharap ini akan terus tumbuh serta mampu memberikan kontribusi optimal bagi masyarakat Indonesia hingga penghujung tahun,” kata Made. 

Made mengungkapkan sektor pariwisata mencatatkan hasil yang menggembirakan pada tahun 2023 dengan berhasil mendatangkan 11,6 juta kunjungan wisatawan mancanegara dari target 8,5 juta, angka ini meningkat sebesar 98,3 persen dibandingkan tahun 2022.

Pada September 2024, capaian wisatawan mancanegara sebesar 1,27 juta kunjungan dengan total kunjungan dari Januari hingga September adalah 10,3 juta kunjungan atau meningkat 20,28 persen dibanding periode yang sama di tahun 2023. 

“Pada triwulan terakhir 2024 kami optimistis untuk mencapai bahkan mampu melebihi target yang telah ditentukan, salah satunya dengan memanfaatkan momentum pameran pariwisata terbesar kedua dunia tersebut,” kata Made.

Tema yang diangkat Indonesia pada Bursa Pariwisata WTM London, adalah ‘Keep the Wonders! Discover to Uncover a New Way of Life’. Tema ini konsisten mempromosikan 5 Destinasi Super Prioritas dan Bali sebagai salah satu hub internasional menuju destinasi wisata Indonesia. 

Pada kesempatan itu upaya promosi Destinasi Super Prioritas kembali diutamakan dalam rangka memberikan alternatif destinasi kepada wisatawan agar bisa lebih mengeksplorasi wilayah Indonesia yang luas dan menyimpan atraksi menakjubkan. 

Adapun 5 (lima) Destinasi Super Prioritas ini adalah Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB), Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Likupang di Sulawesi Utara. 

Direktur Pemasaran Pariwisata Regional II, Kemenparekraf/Baparekraf Cecep Rukendi, mengatakan pada 2023 pasar Eropa mencatatkan market sebanyak 17,4 persen, dengan Inggris memberikan performa terbaik menyumbangkan 335.000 kunjungan wisatawan ke Indonesia. 

“Oleh karena itu, kami optimistis mencapai target kenaikan 20 persen di atas target tahun lalu, yaitu potential pax sebanyak 110.000 orang dengan devisa pariwisata yang mencapai Rp5,95 triliun,” kata Cecep. 

Bersamaan dengan acara WTM London, Kemenparekraf juga menyelenggarakan Wonderful Indonesia Appreciation Night dengan konsep business meeting mengundang beberapa mitra TATO/Wholesaler di originasi, KBRI, diaspora, atase perdagangan, maupun media untuk mengamplifikasi kegiatan tersebut. 

Tujuan dari acara ini adalah untuk memberikan informasi update terkait destinasi pariwisata maupun kebijakan pariwisata Indonesia, membuka dan meningkatkan relasi antar mitra dan stakeholder serta menjaring masukan dalam rangka memberikan kemudahan dan kepuasan kepada wisatawan yang berkunjung ke Indonesia. 

Pada acara tersebut juga disajikan kuliner Indonesia seperti soto, rendang dan ikan woku yang merupakan racikan dari Chef Patty Elliot, Chef asal Indonesia yang terkenal di dunia dalam rangka mendukung misi spice up the world. Selain itu juga disajikan pertunjukan seni Tari Legong Mahawidya (Bali) dan Nandak Abnon dari Betawi untuk mengenalkan kreativitas budaya Indonesia yang unik. 

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf dan Dubes RI di London menjadi host acara yang menyambut seluruh tamu undangan Wonderful Indonesia Appreciation Night ini.

Tak hanya itu, dalam rangka mendukung penerapan Blue, Green, and Circular Economy (BGCE) serta Road Map Dekarbonisasi Pariwisata, Direktorat Wisata Minat Khusus, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf/Baparekraf memperkenalkan Wonderful Indonesia Sustainable Experience (WISE) Trip

Program ini menawarkan 25 paket wisata dari 10 agen/operator terpilih yang fokus menjual paket wisata berkualitas dan peduli dengan dekarbonisasi tersebut melalui lima tema utama mencakup adventure & ecotourism, gastronomy, wellness, heritage, dan marine. Setiap paket dirancang berdasarkan prinsip pariwisata berkelanjutan, termasuk perhitungan emisi karbon yang dikalkulasi melalui dua platform manajemen karbon di Indonesia, dan disajikan dalam bentuk e-book untuk membantu wisatawan mengurangi jejak emisi mereka.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: