Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kondisi China Bikin Investor Ketakutan, Bursa Asia Langsung Anjlok Parah

Kondisi China Bikin Investor Ketakutan, Bursa Asia Langsung Anjlok Parah Bendera nasional China terlihat di depan distrik keuangan Central pada Hari Nasional China di Hong Kong, China 1 Oktober 2022. | Kredit Foto: Reuters/Tyrone Siu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Saham Asia kembali melemah pada penutupan perdagangan di Senin (11/11). Hal ini terjadi karena investor khawatir dengan paket stimulus terbaru pemerintah hingga pelemahan ekonomi domestik dari China.

Dilansir Selasa (12/11), Berikut ini adalah catatan kenaikan sejumlah papan bursa yang berada dalam Bursa Saham Asia: 

  • Indeks Hang Seng turun 1,62%.
  • Indeks CSI 300 menguat tipis 0,66% ke 4.131,13.
  • Indeks Nikkei 225 Jepang naik tipis 0,08% ke 39.533,32,
  • Indeks Topix turun 0,09% ke 2.739,68.
  • Indeks Kospi melemah 1,15% ke posisi 2.531,66
  • Indeks Kosdaq turun 1,96% ke 728,84.
  • Indeks S&P/ASX 200 Australia ditutup turun 0,43% ke 8.266,2

Investor tengah dilanda kekhawatiran bahwa paket stimulus tidak akan bisa mendukung mendukung pemulihan ekonomi dari China. Paket senilai 10 triliun yuan (sekitar US$1,4 triliun) tersebut ditargetkan untuk mengatasi masalah utang pemerintah daerah yang terus meningkat namun hal tersebut justru diragukan oleh sejumlah analis ekonomi.

Di sisi lain, kekhawatiran investor diperparah dengan penurunan inflasi negara tersebut yang  turun menjadi 0,3%, di bawah perkiraan pasar sebesar 0,4% dan lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 0,4%.

Laporan London Stock Exchange Group (LSEG) menyebutkan bahwa ini merupakan penurunan kedua berturut-turut dan merupakan level terendah dalam empat bulan terakhir. Angka inflasi yang rendah ini mengindikasikan lemahnya permintaan domestik dan menambah kekhawatiran investor tentang prospek pertumbuhan ekonomi China.

Meski begitu, kekhawatiran investor bisa reda jika ada kabar baik saat Singles' Day di China. Hasil penjualan pada acara tersebut bisa memberikan gambaran penting mengenai kekuatan konsumsi domestik di tengah ekonomi yang sedang lesu.

Baca Juga: Pasar Eropa Naik Tinggi, Investor Optimistis Soal Data Ekonomi

Penurunan di bursa Asia-Pasifik mencerminkan sentimen negatif investor yang skeptis terhadap efektivitas stimulus China dalam memulihkan ekonomi. Data inflasi yang rendah dan melemahnya daya beli semakin menambah kekhawatiran tentang prospek pertumbuhan ekonomi ke depan. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: