Wall Street ditutup mengalami penurunan signifikan pada perdagangan di Kamis (14/11). Penurunan ini dipicu oleh kemungkinan tak adanya pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat yang akan dilakukan oleh Federal Reserve (The Fed) di Amerika Serikat (AS).
Dilansir Jumat (15/11), Berikut ini adalah catatan pegerakan sejumlah papan bursa yang berada dalam Wall Street. Terlihat rerata mengalami penurunan yang signifikan:
- Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 207,33 poin atau 0,47% ke level 43.750,86.
- S&P 500 (SPX) kehilangan 36,21 poin atau 0,6% ke 5.949,17.
- Nasdaq Composite (IXIC) turun 123,07 poin atau 0,64% ke level 19.107,65.
- Russell 2000 turun 1%.
Investor tengah waspada menyusul adanya pernyataan terkait pemangkasan suku bungan dari Ketua The Fed, Jerome Powell.
Ia menekankan bahwa kondisi ekonomi saat ini masih cukup kuat sehingga pihaknya tidak perlu tergesa-gesa dalam memangkas suku bunga.
“Kekuatan ekonomi saat ini memberi kita kemampuan untuk mengambil keputusan dengan hati-hati,” ujar Powell.
Akibat hal tersebut tersebut, ekspektasi pasar terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga menurun signifikan. Data Fed Funds Futures sampai turun dari 82,5% menjadi 62%.
Hal tersebut juga diperburuk dengan rilis data ekonomi terbaru dari AS. Indeks Harga Produsen (PPI) untuk Oktober naik 0,2%, sesuai dengan perkiraan analis. Sementara Indeks Harga Konsumen (CPI) yang dirilis sehari sebelumnya menunjukkan inflasi tetap tinggi. Kedua data ini memperkuat pandangan bahwa inflasi masih menjadi tantangan sehingga kemungkinan besar pelonggaran kebijakan moneter akan ditunda oleh The Fed.
Baca Juga: Bursa Asia Kembali Tertekan, Investor Waspadai Kebijakan The Fed
Wall Street secara keseluruhan menghadapi tekanan yang cukup besar akibat kekhawatiran akan kebijakan dari The Fed. Meskipun begitu, masih ada optimisme bahwa situasi saat ini merupakan konsolidasi sementara setelah rally yang kuat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement