- Home
- /
- Kabar Sawit
- /
- Energi
Akselerasi Transisi Energi, Pemerintah Genjot Investasi Energi Baru Terbarukan
Pemerintah melalui kementerian dan lembaga terus mempercepat transisi energi baru terbarukan (EBT) guna mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060. Langkah ini diwujudkan dengan berbagai kebijakan strategis yang menargetkan pengurangan emisi karbon secara signifikan.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Eniya Listiani Dewi, mengungkapkan bahwa isu perubahan iklim menjadi perhatian utama pemerintah.
"Pemerintah benar-benar berkomitmen untuk menurunkan emisi. Kita masih punya komitmen, tentu saja untuk mengurangi emisi," ujarnya dalam Indonesia Energy Transition Dialogue (IETD) 2024 di Jakarta, Rabu (15/11/2024).
Baca Juga: Adik Prabowo Sebut Indonesia Butuh US$235 Miliar untuk Transisi Energi Hingga 2040
Eniya menambahkan bahwa pemerintah memiliki roadmap energi yang fokus pada empat parameter ketahanan energi: ketersediaan sumber energi, aksesibilitas, keterjangkauan harga, dan penerimaan lingkungan. Ia juga menyoroti pentingnya efisiensi energi yang diproyeksikan mampu menurunkan emisi hingga 32 persen.
Investasi besar akan diarahkan pada pembangunan infrastruktur EBT, termasuk transmisi dan konservasi energi. "Kita perlu lebih agresif untuk meningkatkan bauran energi dan konservasi energi," tegasnya.
Komitmen menuju energi bersih ini turut diwujudkan PT PLN (Persero) bersama Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) melalui acara Electricity Connect 2024 yang akan digelar pada 20-22 November di Jakarta Convention Center (JCC). Mengusung tema "Go Beyond Power Energizing The Future", acara ini diharapkan menjadi momentum kolaborasi lintas sektor dalam mempercepat transisi energi.
Baca Juga: Menyukseskan Transisi Energi, Prabowo Didorong Bersinergi dengan China
Ketua panitia Electricity Connect 2024, Arsyadanny G. Akmalaputri, menyebutkan bahwa perhelatan ini akan menghadirkan lebih dari 500 exhibitor dan 15.000 pengunjung dari berbagai profesi. "Upaya ini bertujuan tidak hanya untuk bertukar informasi mengenai teknologi energi bersih, tetapi juga memperkuat kolaborasi global menuju NZE 2060," jelasnya.
Ia menambahkan, Indonesia menargetkan untuk membangun sistem ketenagalistrikan terintegrasi di kawasan ASEAN demi menciptakan ekonomi hijau berkelanjutan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement