Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pendapatan Naik 41%, Paperocks Targetkan Lonjakan 40% di 2025!

Pendapatan Naik 41%, Paperocks Targetkan Lonjakan 40% di 2025! Kredit Foto: PPRI
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Paperocks Indonesia Tbk (PPRI), produsen kemasan kertas food grade yang resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Agustus 2023, mencatatkan kinerja keuangan cemerlang hingga Kuartal III-2024. Perseroan membukukan pendapatan Rp106,46 miliar, naik 41,17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp75,41 miliar.

Laba bersih Perseroan juga melesat 120,55% menjadi Rp2,9 miliar dari sebelumnya Rp1,32 miliar pada Kuartal III-2023. Direktur Keuangan PPRI, Dillon Sutandar, dalam Paparan Publik di Jakarta pada Jumat (15/11/2024) menyatakan pencapaian ini merupakan bukti kepercayaan pemegang saham terhadap manajemen.

“Sebagai pemain baru di bursa saham, pencapaian ini sungguh membanggakan. Pendapatan yang meningkat tidak lepas dari strategi kami merambah pasar baru dan berinovasi menciptakan produk berkualitas,” ujar Dillon.

Baca Juga: Caturkarda Catat Penjualan Rp2 Triliun, Penjualan Online Melejit 12,7%!
Dengan hasil positif Kuartal III, PPRI optimistis pendapatan Kuartal IV-2024 dapat mencapai Rp144 miliar. Selain itu, Perseroan menargetkan kenaikan penjualan tahunan (YoY) sebesar 40% di tahun 2025.

PPRI terus fokus pada industri pengemasan berbasis kertas yang ramah lingkungan. “Komitmen kami adalah menjaga keberlanjutan lingkungan dan memberikan manfaat berkelanjutan bagi pelanggan dan masyarakat,” ujar Dillon.
Menurut Direktur Utama PPRI, Catur Jatiwaluyo, perkembangan industri makanan dan minuman di Indonesia mendorong pertumbuhan industri pengemasan makanan. Data menunjukkan sektor makanan dan minuman menyumbang 6,47% terhadap PDB nasional pada Kuartal I-2024.

Baca Juga: Laba Bersih ITMG Turun Drastis Hingga 33%! Ini Biang Keroknya!

Sejalan dengan itu, industri kemasan makanan diperkirakan tumbuh 6%, melebihi target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5% di 2024. Dengan meningkatnya permintaan konsumen modern yang menginginkan kemasan inovatif dan berkelanjutan, PPRI memanfaatkan peluang ini untuk memperluas pangsa pasar.
Tantangan utama industri kemasan, menurut Dillon, adalah inovasi untuk menciptakan kemasan yang dapat didaur ulang, mudah terurai, atau menggunakan bahan baku terbarukan. Hal ini penting untuk memastikan industri ini terus berkembang tanpa merusak lingkungan.

Dengan perkembangan e-commerce dan pertumbuhan sektor FMCG, prospek industri kemasan di Indonesia semakin menjanjikan. “Konsumen menginginkan kenyamanan dan keberlanjutan, dan PPRI siap memenuhi ekspektasi tersebut,” tambah Dillon.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: